Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari menyebut sejumlah rumah tersebut memang oleh pihaknya telah dicurigai sebagai pabrik narkotika.
Baca juga: BNN gagalkan penyelundupan 10 kg sabu dari Malaysia
"Yang jelas kita mencurigai ini pabrik narkoba," kata Arman di lokasi.
Penggeledahan tersebut dimulai sekira pukul 16.00 WIB berdasarkan informasi dari warga sekitar. Pihak BNN beserta kepolisian nampak keluar masuk rumah bertingkat dua tersebut.
"Ini pokoknya dugaan kita kuat bahwa ini narkoba, tapi narkobanya jenis apa kita perlu dalami," kata dia.
Baca juga: BNN ungkap peredaran 60.000 ekstasi dan 10 kg sabu-sabu dari Malaysia
Sejauh ini pihaknya telah mengamankan enam orang yang diduga berhubungan dengan pabrik narkoba tersebut. Pihaknya juga menemukan ada dua alat yang diduga sebagai mesin pembuatan narkoba.
"Kurang lebih ada dua (mesin) yang cukup besar, kemudian peralatan lainnya, kemudian oven, alat pengering, pengaduk. Kita juga temukan bahan baku, ada tepung, dan berupa cairan," kata dia.
Selain itu, ia juga menemukan sejumlah barang yang dicurigai sebagai narkoba siap edar. Menurutnya ada 25 kotak yang totalnya berisi dua juta pil yang diduga narkoba.
"Untuk penghitungan yang lebih akurat nanti, semua kemasan itu akan kita buka, menurut info masih ada barang bukti yang ada di luar TKP, nanti akan kita gabungkan," kata Arman.
Baca juga: Parbetor penyimpan sabu 50 kg diimingi upah Rp15 juta per bulan
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020