Kepala Polres Batang AKBP Abdul Waras di Batang, Senin, mengatakan bahwa terungkapnya kasus penipuan khitan massal fiktif ini berawal dari adanya laporan para donatur yang dimintai sejumlah uang oleh pelaku untuk kegiatan penyelengaraan acara khitan massal.
"Tersangka ditangkap polisi di rumahnya di wilayah Kecamatan Tirto, Pekalongan pada Minggu sore (23/2)," katanya.
Baca juga: Sembilan polres di Jateng tangani penipuan bermodus seleksi CPNS
Ia yang didampingi Kepala Polsek Batang Kota AKP Asfauri mengatakan modus operandi yang dilakukan oleh tersangka yaitu dengan membuat undangan kehormatan penyelenggaraan khitan massal
Undangan itu dibagikan pada para donatur di wilayah Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, dan Kota Pekalongan.
"Pelaku menyebar undangan kehormatan itu pada sekolah-sekolah, dinas, dan perusahaan (dealer motor). Sebanyak 180 undangan yang sudah disebar pada donatur yang masing-masing dimintai uang sebesar Rp100 ribu," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap pelaku penipuan dengan modus penggandaan uang
Namun, khitan massal yang dijanjikan oleh pelaku akan digelar pada Minggu (23/2) di gedung Korpri Kecamatan Batang ternyata hanya fiktif.
Ia mengatakan saat ini tersangka masih menjalani proses pemeriksaan di Markas Polsek Batang Kota.
Berdasar pengakuan tersangka, kata dia, gagalnya penyelenggaraan kegiatan khitan massal itu karena uang yang sudah terkumpul dari para donatur sudah habis digunakan oleh tersangka dan dibagikan pada kelompoknya.
Baca juga: Polisi tangkap empat penipu bermodus situs palsu
"Khitan massal tidak jadi diselenggarakan karena uang yang sudah terkumpul telah habis digunakan untuk kebutuhan pribadi tersangka, dan dibagi dengan kelompoknya yang ikut membantu menyebar dan meminta uang pada para donatur," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020