"Jika Jepang mengambil keputusan itu (membatalkan Olimpiade) itu urusan dalam negeri mereka. Tetapi kita juga punya pemerintah, ada Kemenkes. Kita tunggu dari sana. Apa yang disampaikan Kemenkes itu yang kami ikuti," kata Zainudin di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Olimpiade 2020 Tokyo diambang pembatalan imbas virus corona
Penyebaran virus corona kian mengkhawatirkan. Sejumlah negara di Asia dan Eropa telah melaporkan ada kasus positif virus corona di negaranya.
Di Jepang, virus yang diberi nama COVID-19 oleh WHO itu telah mencatatkan 172 orang terinfeksi, yang sejauh ini dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat virus mematikan itu.
Kondisi tersebut mengancam pembatalan Olimpiade 2020 Tokyo yang dijadwalkan digelar pada 29 Juli-9 Agustus.
Baca juga: Jepang pertimbangkan rampingkan kirab obor Olimpiade akibat virus
Wacana itu diungkapkan oleh anggota senior Komite Olimpiade Internasional (IOC) Dick Pound. Ia mengatakan Olimpiade Tokyo mungkin saja dibatalkan jika penyebaran virus corona semakin mengancam.
"Anda mungkin akan lebih mempertimbangkan pembatalan. Di periode tersebut, menurut saya orang-orang harus bertanya apakah kondisinya sudah terkendali sehingga kami bisa pergi ke Tokyo," ujar Pound dalam wawancara ekslusif bersama kantor berita AS, Associated Press, Rabu (26/2).
Namun apabila IOC memutuskan akan menggelar Olimpiade Tokyo sesuai jadwal, Zainudin tetap akan meminta saran dari Kemenkes soal apakah Kontingen Indonesia bisa berpartisipasi atau tidak.
IOC baru akan mengambil keputusan soal penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo pada Mei mendatang.
Baca juga: Panitia antisipasi virus corona dari pawai obor Olimpiade 2020
Baca juga: Virus corona ganggu persiapan atlet China untuk Olimpiade 2020
"Kami tidak mungkin memutuskan langkah di luar kompetisi. Apalagi ini urusan kesehatan, virus, itu urusan Kemenkes," ucapnya.
Akan tetapi, Zainudin memastikan wacana pembatalan Olimpiade itu tidak akan mengganggu proses pencairan dana pelatnas persiapan Olimpiade 2020 bagi cabang-cabang olahraga.
"Memorandum of Understanding (MoU) dengan cabang olahraga yang biasa kami lakukan itu untuk pembinaan jangka panjang. Jadi tidak semata-mata untuk Olimpiade," katanya.
Baca juga: KOI pastikan Olimpiade 2020 tetap digelar di tengah isu virus corona
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020