Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah di Makassar, Senin, mengatakan terjadinya inflasi di Sulsel disebabkan naiknya indeks harga konsumen (IHK) pada beberapa kelompok pengeluaran khususnya di kelompok makanan, minuman dan tembakau.
"Pada kelompok makanan, minuman dan tembakau ini memberikan andil yang cukup besar diantara kelompok lainnya sehingga menjadi penyebab inflasi 0,44 persen seperti naiknya harga bawang putih," ujarnya.
Pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada Februari 2020 ini kontribusinya terhadap inflasi 1,00 persen di Sulawesi Selatan disebabkan adanya kenaikan angka indeks dari 106,34 pada Januari menjadi 107,40 pada Februari 2020.
Dari tiga subkelompok dalam kelompok makanan, minuman dan tembakau, tercatat tiga subkelompok mengalami kenaikan angka
indeks.
Baca juga: Semua aparat di Sulsel diminta bantu sensus penduduk BPS
Subkelompok yang memberikan andil terbesar inflasi terjadi pada subkelompok makanan dengan andil sebesar 0,25 persen.
Komoditi yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu: bawang putih, cabai rawit, bawang merah, tomat, beras, rokok kretek filter, pisang, jagung manis dan wortel.
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar memberikan andil 0,40 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 104,83 menjadi 105,26 pada Februari.
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga memberikan andil 0,2 persen, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,43 persen).
Kelompok kesehatan (0,07 persen); kelompok transportasi (0,23 persen); kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,01 persen); kelompok rekreasi, olahraga dan budaya memberikan andil 0,25 persen.
"Faktor pendorong terjadinya inflasi di Sulawesi Selatan (gabungan 5 kota) tersebut adalah kenaikan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditas antara lain pada kelompok makanan seperti bawang putih, rokok kretek filter dan lainnya," katanya.
Baca juga: BPS Sulsel ingatkan masyarakat hati-hati petugas sensus gadungan
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020