Hujan abu Merapi sampai ke Kota Solo

3 Maret 2020 11:50 WIB
Hujan abu Merapi sampai ke Kota Solo
Sejumlah pengguna jalan kendaraan roda dua dan empat terlihat melintas di tengah hujan abu tipis dari Gunung Merapi di Jalan Slamet Riyadi Solo, Selasa (3/3/2020). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
Hujan abu Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta terpapar hingga ke Kota Solo, Selasa, menjadikan jalan berdebu.

Dari hasil pantauan di sejumlah jalan protokol di Kota Solo, Selasa, hujan abu mulai turun di Kota Solo, menyebabkan jalan berdebu dan cukup mengganggu pengguna jalan.

Menurut Slamet (55) warga Manahan Banjarsari, hujan abu menjadikan sejumlah kendaraan dan mobil yang parkir di jalan berdebu.

Sejumlah pengendara kendaraan sepeda motor terlihat mengenakan masker dan kacamata sebagai antisipasi hujan abu.

Baca juga: Dua kecamatan di Boyolali hujan abu pascaerupsi

Baca juga: BPBD: Tidak terjadi hujan abu di wilayah Sleman

Baca juga: Sebagian wilayah lereng Merapi Sleman hujan abu tipis


"Masyarakat Solo kelihatan sudah terbiasa, karena sebelumnya pada saat Gunung Kelud meletus pada 2014, abunya sampai ke Solo dengan kondisi lebih parah," kata Slamet.

Hujan abu di Kota Solo mengganggu pengendara, terutama roda dua.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Surakarta Eko Prajudi Noer Ali mengatakan pihaknya mengantisipasi hujan abu dengan membagikan sebanyak 2.000 masker kepada masyarakat di sepanjang Slamet Riyadi Solo.

"Kami melihat Solo hujan abu, kami langsung menurunkan petugas BPBD untuk membagikan masker kepada pengguna jalan di sepanjang Slamet Riyadi," katanya.

Selain itu, pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang, berhati-hati, dan waspada adanya hujan abu dari Merapi. Masyarakat jika bepergian tetap menggunakan masker dan kacamata.*

Baca juga: Warga sekitar Gunung Merapi beraktivitas normal pascaerupsi

Baca juga: Potensi letusan kecil Merapi masih ada

Baca juga: Hujan abu tipis guyur dua desa di sekitar Gunung Merapi

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020