"Bukan hanya Germas (gerakan masyarakat hidup sehat), juga hati pikiran kita. Namanya psikoneuroimunologi. Kalau kita mendapat persepsi dan hal-hal yang salah terus, membuat kita khawatir, cemas, imunitas tubuh kita juga ikut turun," kata Menkes usai menggelar diskusi tingkat menteri terkait isu aktual, terutama terkait COVID-19, di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menkes: jaga imunitas dan pola hidup bersih cegah terinfeksi virus
Ia mengatakan upaya untuk menjaga hati dan pikiran tetap tenang adalah upaya paling baik dalam mencegah kemungkinan terjangkit COVID-19.
Ia kembali mengimbau masyarakat agar tidak panik tetapi tetap waspada dengan selalu berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Karena itu yang paling penting," katanya.
Upaya menjaga kesehatan tersebut dapat dilakukan dengan terus menjaga imunitas tubuh untuk terhindar dari kemungkinan terkena COVID-19.
Baca juga: Spesimen dua WNI positif COVID-19 diperiksa kembali 5 hari lagi
"Nomor satu untuk bisa mencegah, terhindar dari COVID-19 yang utama adalah menjaga imunitas tubuh," katanya.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi secara cukup dan melakukan gerakan perilaku hidup bersih dengan mencuci tangan seusai beraktivitas.
Selain itu, ia juga menyarankan penggunaan masker bagi orang-orang yang sedang sakit. Sebaliknya, orang yang sehat tidak disarankan menggunakan masker, kecuali saat harus melakukan tindakan-tindakan di rumah sakit yang mengharuskannya menggunakan masker untuk menjaga sterilitas.
Baca juga: Menkes: Tidak semua orang kontak langsung menjadi sakit
Baca juga: Menkes: Yang pakai masker itu yang sakit
Baca juga: Dua kasus Covid-19 akan dijadikan sampel riset untuk temukan vaksin
Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020