Aktivitas warga Kota Depok, Jawa Barat tetap normal setelah pengumuman adanya dua warga setempat positif virus corona (COVID-19) dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta.Saya dengar juga keduanya sudah semakin membaik
Pantuan ANTARA di Depok, Rabu, aktivitas pagi hari, warga Depok yang ingin bekerja di Jakarta dengan menggunakan KRL tetap ramai. Sejumlah stasiun di kawasan Depok tetap ramai seperti hari biasa.
"Ya tetap kerja seperti biasa saja, tidak ada libur," kata seorang warga setempat, Dewi.
Karyawan swasta itu, mengatakan pasien yang positif COVID-19 saat ini sudah dalam penanganan dokter sehingga sebenarnya sudah tak ada masalah.
"Saya dengar juga keduanya sudah semakin membaik," ujarnya.
Selain stasiun-stasiun KRL, tempat-tempat aktivitas ekonomi, baik di pasar tradisional maupun modern tetap juga ramai seperti biasa.
Baca juga: Presiden minta privasi pasien terinfeksi COVID-19 dilindungi
Di Pasar Pucung Depok, para pedagang berjualan seperti hari biasa sedangkan pembeli juga ramai.
"Selama dua hari pendapatan saya dari jualan daging relatif stabil saja," kata pedagang daging di pasar itu, Anto.
Pusat-pusat perdagangan modern di Jalan Margonda Kota Depok juga tetap ramai dikunjungi masyarakat.
Sekolah-sekolah di Kota Depok juga tidak libur, sedangkan aktivitas seperti hari biasa, karena Pemkot Depok sudah melakukan beragam tindakan antisipatif terkait dengan virus corona.
"Kita waspada tetapi tidak usah panik. Masyarakat dan sekolah beraktivitas seperti biasa," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Baca juga: Pemkot Depok tak liburkan sekolah
Dia meminta tenaga pendidik melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap anak didiknya.
Apabila ada siswa yang sedang flu, imbuhnya, diimbau segera menggunakan masker.
"Jadi penggunaan masker untuk orang sakit. Tidak perlu kita memborong masker, sehingga orang yang benar-benar sakit menjadi tidak kebagian masker," katanya.
Ia juga meminta warga tidak merespons secara berlebihan terkait dengan virus corona, seperti membeli masker medis dalam jumlah yang berlebihan.
"Pak Menteri (Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto) mengatakan, penggunaan masker untuk yang sakit. Jangan kita memborong masker, insyaallah tidak ada hal yang dikhawatirkan," kata Mohammad Idris.
Dia mengatakan pasien yang positif corona tidak terinfeksi di Kota Depok.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan beberapa langkah antisipatif, baik kepada pasien maupun lingkungan tempat tinggal pasien.
"Kita kerja sama dengan RS Brimob untuk melakukan penyemprotan disinfektan malam ini. Selain itu, asisten rumah tangga yang bekerja di rumah pasien sudah diobservasi dan tidak apa-apa," tuturnya.
Baca juga: RSUD Depok rujuk seorang pasien ke RS Sulianti Saroso
Baca juga: Gubernur Jabar: Penularan COVID-19 bukan di Depok
Pewarta: Feru Lantara
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020