Kapal bersandar di dermaga pada Kamis petang sekitar pukul 17.45 WIB di dermaga pelabuhan.
Tidak ada kru maupun penumpang yang keluar dari kapal.
Proses pengisian logistik dilakukan oleh petugas pelabuhan dengan bantuan "forklift".
Logistik untuk penumpang kapal diangkat menggunakan "forklift" ke bagian pintu di lambung kapal.
Tidak ada kontak langsung antara petugas dengan kru yang berada di atas kapal.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebelumnya telah melarang Viking Sun bersandar dan menurunkan penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas.
Riwayat perjalanan kapal.pengangkut 1.200 penumpang tersebut memiliki riwayat perjalan di negara yang susah terjangkiti Covid-19.
"Kapal ini pernah singgah di Australia. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi selama singgah di sana," katanya.
Meski demikian, wali kota akhirnya mengizinkan Viking Sun bersandar untuk mengisi logistik.
"Dari syahbandar meminta izin tetap harus bersandar untuk mengisi logistik," kata wali kota.
Meski demikian, ia menegaskan tidak boleh ada penumpang ataupun kru kapal yang turun.
Wali kota mengatakan tidak mau mengambil risiko dengan riwayat perjalanan kapal yang pernah singgah di negara yang terjangkiti Covid-19.
Kapal Viking Sun yang mengangkut sekitar 1.200 penumpang rencananya akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas pada 5 Maret 2020.
Kapal tersebut sempat berada di sekitar 1,5 mil laut dari pelabuhan Semarang.
Baca juga: Wali Kota Semarang larang Viking Sun bersandar di Tanjung Emas
Baca juga: Wali Kota Semarang izin Viking Sun isi logistik di Tanjung Emas
Baca juga: Ganjar larang Kapal Pesiar Viking Sun bersandar di Semarang
Baca juga: Kapal Pesiar Viking Sun urung bersandar karena dugaan Covid-19
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020