"Sebelumnya kan kami sudah memberitahukan bahwa ada delapan rumah sakit rujukan, tetapi kami juga mempersiapkan skenario tambahan bila terjadi eskalasi," kata Direktur Utama RSPI SS Mohammad Syahril dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Syahril menyatakan persiapan krusial yang dilakukan adalah penambahan ruang isolasi yang mempunyai pranata ventilasi yang baik, dengan jumlah sekitar 150 tempat tidur.
Baca juga: Pasien dalam pengawasan RSPI terkait COVID-19 bertambah satu orang
Baca juga: Belum ada aktivitas baru terkait kasus corona di RSPI SS
Baca juga: Sepekan, observasi Pulau Sebaru hingga remaja pembunuh anak
Selain itu, juga dilakukan contact tracing atau penelusuran terhadap pasien yang sudah dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk mencari suspect lain yang sebelumnya sempat melakukan kontak dengan PDP.
"Untuk semua kasus, ketika ada yang sudah dinyatakan PDP maka ada tim yang akan melakukan pemantauan, melihat si pasien sudah kontak dengan siapa saja. Ini yang akan ditelusuri. Tapi itu bukan wilayah kami (RSPI) tapi dari tim Kementerian Kesehatan," kata Syahril menerangkan.
Sejak diumumkan Presiden Joko Widodo pada 1 Maret, jumlah pasien yang positif terinfeksi COVID-19 di Indonesia mencapai enam orang, dengan empat di antaranya dirawat di RSPI SS dan dua sisanya berada di RS Persahabatan.
Selain merawat empat orang positif virus corona, RSPI SS juga menangani enam orang berstatus PDP, yang satu di antaranya baru dirujuk pada Ahad malam.
Secara keseluruhan di Indonesia jumlah suspect penderita virus corona juga mengalami peningkatan. Pada hari Ahad, jumlah Orang Dengan Pemantauan (ODP) mencapai 585 pasien, namun pada Senin pagi meningkat menjadi 606 pasien.*
Baca juga: Kemarin WNI positif COVID-19 bertambah, 548 orang dalam pemantauan
Baca juga: Dirut RSPI SS puji Pemprov DKI beri cadangan RS rujukan Covid-19
Baca juga: Enam dokter spesialis paru RSPI tangani pasien positif Covid-19
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020