• Beranda
  • Berita
  • 1.753 ekor babi di Kabupaten Kupang mati akibat virus ASF

1.753 ekor babi di Kabupaten Kupang mati akibat virus ASF

9 Maret 2020 18:01 WIB
1.753 ekor babi di Kabupaten Kupang mati akibat virus ASF
Wakil Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jerry Manafe. ANTARA/Benny Jahang/am.

ASF ini mulai terjadi pada Februari 2020 lalu

Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur menyebutkan 1.753 ekor babi milik para peternak di daerah setempat mati akibat terserang virus African Swine Fever (ASF).

"Berdasarkan data pada Dinas Peternakan Kabupaten Kupang sudah sekitar 1.753 ekor babi milik peternak yang mati akibat terserang virus ASF atau flu babi. Serangan penyakit ASF ini mulai terjadi pada Februari 2020 lalu," kata Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe kepada ANTARA di Oelemasi, Senin.

Ia mengatakan, serangan penyakit ASF telah berdampak pada matinya usaha para peternak babi di Kabupaten Kupang.

Baca juga: Pemerintah provinsi tutup lalu lintas ternak babi keluar masuk NTT
Baca juga: Pulau Timor positif terserang virus African Swine Fever

Baca juga: Kasus flu babi di NTT, Kementan perketat produk hewan dari Timur Leste

Pemerintah Kabupaten Kupang kata dia, terus melakukan upaya menangkal penyebaran virus African Swine Fever (ASF) dengan memberikan vaksin kepada semua ternak babi milik warga yang belum terpapar dengan virus African Swine Fever (ASF).

"Para dokter hewan maupun para penyuluh pada Dinas Peternakan Kabupaten Kupang selalu turun ke kecamatan-kecamatan untuk memberikan vaksin dan penyuluhan terhadap para peternak babi tentang pencegahan virus ASF ," tegas Jerry Manafe.

Ia berharap para peternak babi di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse, Timor Leste itu untuk selalu menjaga kebersihan kandang babi sehingga tidak mudah bagi virus ASF berkembang.

Baca juga: 47.143 ekor babi di Sumut mati akibat virus ASF
Baca juga: Pemprov Bali petakan 25 titik berisiko terkena virus demam babi Afrika

Baca juga: Kadistan Bali sebut tercatat 808 ekor babi terkena ASF

"Kami menghimbau agar babi yang mati akibat virus ASF segera dikubur karena jika dibuang sembarangan dapat menimbulkan virus baru," tegasnya.

Dia mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang belum bisa memberikan kompensasi kepada para peternak yang tertimpa musibah virus ASF.

"Kami belum bisa memberikan kompensasi karena penetapan anggaran sudah selesai dilakukan," tegas Jerry Manafe. 

Baca juga: Virus ASF tak pengaruhi ekspor babi Kepri ke Singapura
Baca juga: Kementan cegah virus ASF masuk ke Indonesia

Baca juga: Mentan akan isolasi daerah terjangkit demam babi
 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020