"Kami sedang mengupayakan membuat video yang bisa dilihat para pasien untuk membantu secara psikologis. Jadi apapun juga kami upayakan untuk memperbaiki dan mempercepat kesembuhan mereka," ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Sulianti Saroso, Dyani Kusumowardhani di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan inisiatif itu diharapkan memberikan kenyamanan lebih bagi pasien sehingga kondisi psikologis terjaga dengan baik.
Baca juga: RSPI: Pasien dinyatakan bebas COVID-19 berdasar dua pemeriksaan klinis
Baca juga: RSPI pulangkan satu pasien dalam pengawasan terkait COVID-19
Baca juga: RSPI tambah fasilitas untuk antisipasi perkembangan kasus Corona
"Psikolog kami yang membuat programnya, intinya akan membantu pasien yang dalam perawatan," ucapnya.
Saat ini, pasien masih diizinkan untuk menggunakan seluler agar kondisi psikologisnya tidak tambah tertekan, namun tetap dalam pengawasan petugas medis.
Pasien, kata dia, tidak diperkenankan untuk melakukan video call ataupun perekaman video.
"Namanya orang sakit, penyakitnya baru, kondisi sekarang harus dirawat di ruang isolasi, tidak berjumpa dengan orang lain kecuali melalui HP, itu kan satu-satunya kontak dia dengan dunia luar," katanya.
Menurut Dyani, terdapat beberapa faktor yang dapat membuat pasien menjadi sembuh, diantaranya lingkungan dan daya tahan tubuh.
"Faktor lingkungannya kita sudah jaga betul, pasien terisolasi. Untuk daya tahan tubuh, kami berikan asupan gizi yang baik," katanya.*
Baca juga: Pasien dalam pengawasan RSPI terkait COVID-19 bertambah satu orang
Baca juga: Belum ada aktivitas baru terkait kasus corona di RSPI SS
Baca juga: Dirut RSPI SS puji Pemprov DKI beri cadangan RS rujukan Covid-19
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020