• Beranda
  • Berita
  • Dinkes Sekadau periksa TKA asal Korea Selatan di perkebunan sawit

Dinkes Sekadau periksa TKA asal Korea Selatan di perkebunan sawit

12 Maret 2020 08:41 WIB
Dinkes Sekadau periksa TKA asal Korea Selatan di perkebunan sawit
Ilustrasi. Dinkes Sekadau membagikan bubuk abate kepada pelajar di sejumlah sekolah di dalam kota Sekadau untuk mengurangi perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD. (ANTARA/Arkadius Gansi)
Satu orang tenaga kerja asing asal Korea Selatan yang baru kembali dari negeri asalnya untuk melanjutkan kerja di PT LG Internasional di Tapang Pulau, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat diperiksa oleh dinas kesehatan setempat di klinik perusahaan yang tidak mempunyai dokter tersebut.

"Yang bersangkutan begitu datang tidak bertemu atau bekerja, diisolasi di mes saja. Belum sampai 2 minggu tiba di sini, dan ada pemeriksaan dari dinkes, semua WNA ikut pemeriksaan juga, termasuk WNI selaku tukang masak yang bekerja di mes-nya," ungkap Alfian seorang karyawan di PT Parna Agro Mas saat dihubungi di Sekadau, Kamis.

Baca juga: Pandemi corona, UN tetap diselenggarakan dengan kehati-hatian

Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, Henry Alpius mengatakan, secara prosedur tetap nasional sudah ada, mulai dari pintu dua masuk karantina, bila ada keluhan maka diberi kartu khusus, dan bila sehat boleh langsung masuk.

Menurut dia, perlu kesadaran sendiri untuk istirahat di rumah selama 14 hari dan dipantau oleh klinik dan dilaporkan ke Dinkes. Sedangkan untuk WNA yang dari Korea Selatan itu, ujar dia, pihaknya hanya memantau di bidang kesehatan.

"Pemantauan dari Dinkes langsung dan kita sudah rapat Forkopimda semua pemangku kepentingan punya tugas masing-masing, kami Dinkes hanya survei epidemiologi, yang lain sesuai tugas fungsi masing-masing, memantau pergerakan WNA di wilayah kerja. Protap ke luar masuk WNA sudah secara nasional ada ketua tim di badan penanggulangan bencana daerah. Penanggung jawab teknis adalah Puskesmas dan klinik-klinik perusahaan bila WNA sehat (selama 14 hari)," jelasnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Martinus Ridi saat ditemui di klinik kesehatan milik PT Parna Agro Mas mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi penularan virus corona. Salah satu upaya yang dilakukan Dinkes, yakni melakukan screening kesehatan terhadap karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit, khususnya TKA yang baru pulang dari daerah terjangkit COVID-19.

Baca juga: Kemarin, penambahan 7 pasien COVID-19 hingga dua positif pulih

“Selain itu, pegawai perusahaan yang kontak dengan orang tersebut (TKA) juga dilakukan screening kesehatan," ujar dia.

Screening kesehatan yang dilakukan pihaknya sudah menyasar dua perusahaan yang terdapat TKA. Pada 4 Maret 2020, screening kesehatan dilakukan terhadap dua TKA dan pegawai lainnya. Hasilnya, tidak ditemukan adanya gejala yang mengarah pada COVID-19.

"Kami juga melakukan screening kesehatan terhadap tujuh TKA dan 14 pegawai lainnya, semua dalam kondisi sehat. Dalam screening kesehatan tersebut melibatkan lintas sektor, diantaranya Dinkes, Dinas PMPTSP dan Tenaga Kerja, Forkopimka dan Puskesmas setempat," paparnya.

Dia melanjutkan, masyarakat diimbau agar tidak panik. Kendati demikian, masyarakat juga tetap harus waspada terhadap penularan COVID-19 dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Kabupaten Sekadau akan membentuk satgas kesiapsiagaan terhadap penyebaran COVID-19, tapi masih menunggu dari propinsi.

"Hal tersebut tentunya mengarah pada hasil rapat beberapa hari lalu di propinsi soal koordinasi penanggulangan pengendalian corona virus desease," tutupnya disela-sela kunjungan bersama tim dari Puskesmas Belitang Hilir, Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau.

Baca juga: RSUP Sardjito rawat satu pasien asal Jepang di ruang isolasi
 

Pewarta: Gansi/Teguh Imam Wibowo
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020