• Beranda
  • Berita
  • Kemenag instruksikan waspada Corona di lingkungan pendidikan Islam

Kemenag instruksikan waspada Corona di lingkungan pendidikan Islam

13 Maret 2020 20:43 WIB
Kemenag instruksikan waspada Corona di lingkungan pendidikan Islam
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin di Depok, Jawa Barat, Senin (2/12/2019). (ANTARA/Anom Prihantoro)
Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin menginstruksikan lingkungan kegiatan belajar mengajar madrasah, pesantren dan perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) untuk waspada terhadap virus Corona penyebab COVID-19.

"Meningkatkan kewaspadaan, tetap tenang dan tetap menyelenggarakan kegiatan pembelajaran/perkuliahan seperti biasa serta turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19," kata Amin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia mengajak lingkungan madrasah, pondok pesantren agar berkoordinasi dengan Puskesmas dan/atau fasilitas kesehatan terdekat lainnya untuk melakukan pencegahan penularan penyakit COVID-19.

Sebagai kategori penyakit yang bisa membuat penderitanya sembuh sendiri (self limited disease) tergantung daya tahan tubuh, maka warga lingkungan pendidikan Islam Kemenag agar membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga terhindar dari COVID-19.

Baca juga: Arena Muktamar Persatuan Ummat Islam antisipasi corona

Baca juga: Ridwan Kamil ajak umat Islam tangkal Covid-19 dengan wudhu

Baca juga: Kemenag siapkan antisipasi cegah corona pada seleksi petugas haji


"Kegiatan PHBS dapat dilakukan dengan mengacu pada prinsip pencegahan penyakit pada individu, keluarga dan komunitas," katanya.

Di lingkungan individu dan komunitas, Amin mengatakan perlu bagi setiap unsur di satuan kerja pendidikan Islam Kemenag untuk menjaga kebersihan diri serta lingkungan dengan cuci tangan pakai sabun, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin olah raga dan menjaga kecukupan istirahat.

Selain itu, lanjut dia, agar menggunakan alat mandi sendiri, menghindari alat makan secara bersama serta menggunakan masker dan menutup mulut terutama bagi yang sakit batuk sehingga tidak menyebarkan virus di lingkungan madrasah, pondok pesantren dan kampus perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI).

Selanjutnya, dia mengajak lingkungan madrasah, pesantren dan PTKI untuk melakukan gerakan ukur suhu tubuh dalam rangka pemantauan gejala sakit. Apabila suhu sudah mencapai 37.5 derajat Celcius agar istirahat sementara.

"Memasang cairan antiseptik di setiap pintu masuk kelas. Mengajak semua warga madrasah, pesantren dan kampus PTKI untuk melakukan doa Qunut Nazilah untuk menangkal penyebaran virus Corona," katanya.*

Baca juga: Dinkes Kota Bogor masih pantau tiga orang berstatus ODP

Baca juga: DMI batasi aktivitas di masjid saat Ramadhan cegah COVID-19

Baca juga: Dokter imbau masyarakat tidak sembarangan buang masker

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020