Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam mengatakan pergerakan orang sebaiknya dibatasi sebagai salah satu upaya dalam membatasi penyebaran dan penularan virus corona jenis baru yakni SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 di masyarakat.Penguatan daya tahan tubuh menjadi hal utama,
"Kuncinya mengatasi ini adalah mencegah pergerakan orang," kata Ari dalam konferensi pers di Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan pergerakan orang terutama ke wilayah yang terdapat kasus positif COVID-19 harus dibatasi. Interaksi dengan orang "suspect" COVID-19 juga harus dicegah sebagai antisipasi terinfeksi virus itu.
Baca juga: Kemenag instruksikan waspada Corona di lingkungan pendidikan Islam
Selain itu, masyarakat juga harus mendapatkan pendidikan tentang cara terhindar dari virus tersebut. Yang terutama dalam pencegahan penularan penyakit COVID-19 adalah kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan kesehatan diri.
Penguatan daya tahan tubuh menjadi hal utama, karena dengan daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah diri terinfeksi penyakit.
Selain itu, masyarakat harus memperhatikan kebersihan terutama kebersihan tangan. Masyarakat diimbau untuk tidak sembarangan memegang barang-barang yang ada di jalan-jalan untuk mengurangi keterpaparan karena tidak menutup kemungkinan droplet yang mengandung kuman penyakit menempel di benda-benda mati yang sering dikerumuni banyak orang.
Baca juga: Formula 1 resmi tunda Grand Prix Bahrain dan Vietnam
Masyarakat juga semestinya cuci tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer agar tangan tetap bersih.
Menggunakan hand sanitizer dengan 96 persen alkohol bisa menyebabkan virus yang menempel di tangan mati dalam satu menit.
Bagi mereka yang sakit seperti batuk dan bersin, juga diharapkan menggunakan masker untuk mencegah penularan penyakit lewat droplet kepada orang lain.
Etika batuk dan bersin pun harus dilakukan yakni ketika batuk atau bersin, dapat menutup mulut dengan menggunakan tisu atau lengan baju. Hindari menutup mulut dengan telapak tangan saat batuk atau pilek.
Tisu habis pakai itu juga harus dibuang ke tempat sampah tertutup agar tidak berpotensi sebagai sumber penyakit.
Baca juga: Dokter imbau masyarakat tidak sembarangan buang masker
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020