Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meyakini pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini seperti penyebaran COVID-19, perang dagang Amerika-Tiongkok, hingga krisis harga minyak.Jika selama ini Indonesia selalu mengandalkan impor, berbagai musibah tersebut menyadarkan bahwa sudah waktunya kita memperkuat produktifitas dalam negeri sehingga ketergantungan terhadap impor tidak terlalu kuat
"Jika selama ini Indonesia selalu mengandalkan impor, berbagai musibah tersebut menyadarkan bahwa sudah waktunya kita memperkuat produktifitas dalam negeri sehingga ketergantungan terhadap impor tidak terlalu kuat," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Pernyataan Bamsoet itu dikatakannya saat menghadiri rilis survei nasional "Isu Politik dan Pemerintahan Terkini dalam Persepsi Publik" yang dilakukan Cyrus Network, di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Survei kepuasan publik meningkat, Bamsoet: MPR tidak puas diri
Dia mengatakan, saat ini ibu rumah tangga banyak mengeluhkan terkait kenaikan harga bawang putih akibat turunnya impor dari China akibat COVID-19 dan turunnya turis asing menyadarkan berbagai pelaku industri pariwisata agar tidak menomor duakan turis domestik.
Dalam survei tersebut, Cyrus Network juga menampilkan tingkat elektabilitas Capres di Pemilu 2024, dengan simulasi 7 nama ditempati Prabowo Subianto 23,8 persen, Sandiaga Uno 18,8 persen, Ganjar Pranowo 13,2 persen, Anies Baswedan 13 persen, Ridwan Kamil 8,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 5,8 persen dan Tito Karnavian 3 persen.
Bamsoet mengaku tidak terkejut dengan hasil survei Cyrus maupun lembaga survei lainnya yang menempatkan Prabowo Subianto di peringkat pertama calon presiden terkuat untuk Pemilu 2024.
"Semula banyak yang menduga bahwa masuknya Prabowo Subianto dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo akan membuat pemilih mereka tergerus. Namun hasil survei menunjukan sebaliknya, Prabowo Subianto masih kuat di mata para pemilih," ujarnya.
Menurut Bamsoet, bertahannya Prabowo di berbagai survei di nomor satu dalam berbagai situasi, ini menunjukan Prabowo punya pemilih loyal yang memang besar, dan anggapan Prabowo sudah tidak pantas maju kembali, itu salah. Prabowo masih kuat.
"Tapi yang paling luar biasa menurut saya bukan Prabowo, tapi orang yang berani mengambil risiko menarik Prabowo menjadi anggota kabinet, yaitu Presiden Jokowi. Karena terbukti surveinya malah naik, bahkan di beberapa survei dia dianggap sebagai menteri terbaik," tuturnya.
Baca juga: MPR: Perlu PPHN dalam langkah pemindahan ibu kota
Dia menilai Prabowo punya pemilih yang loyal dan masih pantas maju kembali di Pemilu 2024 dan yang perlu diacungi jempol dan diapresiasi justru langkah Presiden Jokowi yang merangkul Prabowo yang juga terbukti membuat politik lebih stabil.
Bamsoet juga senang karena survei ini juga membuktikan bahwa tren kepuasan publik yang masih tinggi dan slide optimistis terhadap perekonomian kedepan yang juga tinggi.
"Artinya, dalam situasi sulit seperti sekarang ini, adanya wabah COVID-19, trade war dan pelemahan rupiah, Jokowi dianggap masih pegang kendali dan bisa bawa negara ini melewati masa-masa sulit," ujarnya.
Hadir dalam rilis Cyrus Network tersebut antara lain Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan DPR RI sekaligus Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman, CEO Cyrus Network Eko David Alfianto, dan Direktur Eksekutif CSIS Philips J. Vermonte.
Baca juga: MPR ingatkan pemerintah informasi COVID-19 dari satu pintu
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020