• Beranda
  • Berita
  • BMKG: matahari berada garis ekuator berdampak pada suhu Kepri

BMKG: matahari berada garis ekuator berdampak pada suhu Kepri

18 Maret 2020 16:30 WIB
BMKG: matahari berada garis ekuator berdampak pada suhu Kepri
Prakirawan BMKG Tanjungpinang memantau cuaca. (ANTARA/Nikolas Panama)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan matahari akan berada di garis ekuator sehingga berdampak pada suhu udara sebagian daerah di Provinsi Kepulauan Riau.

Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Robby, di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan Kabupaten Lingga dan Pulau Bintan (Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan) berada di bawah garis ekuator sehingga nanti akan merasakan panas yang tidak seperti hari-hari biasanya.

Suhu udara diperkirakan minimal 33 derajat celcius, sementara sekarang suhu udara maksimal 31 derajat celcius.

"Ada peningkatan suhu udara saat matahari berada di garis ekuator. Ini tidak berlangsung lama," ujarnya.

Baca juga: BMKG perkirakan kulminasi matahari di sejumlah wilayah di Sumbar

Baca juga: Saat hari tanpa bayangan, pengunjung Tugu Khatulistiwa melonjak tinggi

Baca juga: 1.220 telur berdiri di Pontianak tembus rekor MURI


Garis ekuator merupakan fenomena unik. Namun, setiap tahun fenomena yang dikenal dengan equinox ini terjadi di Indonesia.

Menurut Robby, fenomena ini unik, namun normal. Letak sejumlah daerah, termasuk di Kepri yang berada di garis ekuator menyebabkan saat itu menjadi hari nirbayangan atau hari tanpa bayangan.

Robby mengemukakan hingga akhir bulan ini diperkirakan cuaca masih panas. Hujan diprediksi baru terjadi pada awal atau pertengahan April 2020 saat musim peralihan.

Musim angin utara pada saat ini cukup panjang. Biasanya, musim angin utara hanya sampai Februari 2020.

"Sampai sekarang masih musim angin utara. Kemudian perubahan musim pada April 2020," katanya.*

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020