Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat, Lasarus di Pontianak mengatakan, pihaknya membagikan masker sekitar lima ribuan helai, kemudian seribuan jamu dan sekitar seribuan butir telur rebus kepada masyarakat atau pengendara di kawasan Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak.
Baca juga: Tangkal corona, penjual jamu keliling promosikan "Jamu Jokowi"
Baca juga: Minum vitamin, tips Mensos jaga daya tahan tubuh cegah corona
Baca juga: Cegah corona, Jokowi makin sering minum jamu
"Dengan dibagikannya masker, jamu dan telur rebus tersebut, kami harapkan dapat menjadi penangkal COVID-29, dan menambah imun atau daya tahan tubuh masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Bendahara DPD PDI Perjuangan Kalbar, Sujiwo menyatakan, pihaknya akan terus melakukan kegiatan sosial itu, apabila memang masih dibutuhkan oleh masyarakat
"Masyarakat saat ini sangat membutuhkan masker sebagai alat menjaga diri, kemudian jamu yang kami ketahui bersama, sesuai penelitian yang terbuat dari jahe, kunyit dan lain-lain itu bisa menangkal virus, kemudian telur rebus yang oleh para dokter disarankan untuk dikonsumsi karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh," katanya
Selain membagikan masker, telur rebus dan jamu, keluarga besar PDI Perjuangan Kalbar juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga diri dari virus Corona.
"Dalam hal ini, kami mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, kemudian rajin mencuci tangan, melakukan pembatasan sosial, dan tidak panik dalam menghadapi pandemi Corona," katanya.
Sementara itu, data Dinkes Kalbar, Jumat (20/3) mencatat jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait kasus COVID-19 di Kalbar kian bertambah, yakni mencapai 682 orang dan tersebar hampir di seluruh Kalbar.
"Berdasarkan data yang kita himpun sampai sore Jumat, Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kalbar bertambah menjadi 682 orang dengan rincian, Kota Pontianak 72 orang, Sanggau 52 orang, Sintang 259 orang, Melawi 39 orang, Singkawang 80 orang, Mempawah 0, Kubu Raya 13 orang, Sambas 22 orang, Kapuas Hulu 1 orang, Sekadau 89 orang, Bengkayang 1 orang, Landak 51 orang, Ketapang 2 orang dan Kayong Utara 1 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson.
Baca juga: Permintaan jamu tradisional di Madiun meningkat
Baca juga: Gerakan minum jamu digiatkan setelah Indonesia positif corona
Pewarta: Andilala
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020