Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Mimika Reynold Ubra mengatakan hingga saat ini belum ditemukan kasus pasien positif coronavirus disease 2019 di Mimika, Papua.Sampai hari ini belum ada sampel yang dikirim dari Mimika ke Litbangkes
Bahkan, menurut dia, belum ada warga Mimika yang teridentifikasi sebagai orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) maupun suspect COVID-19 di sana.
Karenanya, Reynold di Timika, Selasa, mengatakan tim kesehatan di Mimika belum pernah mengirim sampel untuk swab tenggorok, dahak dan lainnya dari orang terduga terpapar virus corona tipe baru penyebab COVID-19 ke Balitbangkes di Jakarta maupun Litbangkes Papua di Jayapura.
Baca juga: IDI minta pendatang dari luar Timika wajib isolasi diri
"Sampai hari ini belum ada sampel yang dikirim dari Mimika ke Litbangkes," katanya.
Penegasan Reynold itu untuk menyikapi maraknya isu di kalangan warga Mimika soal adanya pasien yang telah terpapar virus corona tipe baru yang berasal dari Wuhan, China.
"Berdasarkan laporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) dalam 24 jam terakhir dari 12 fasilitas kesehatan yang melapor yaitu sembilan Puskesmas, satu rumah sakit dan satu klinik, belum ditemukan kasus COVID-19 di Mimika maupun status ODP dan PDP," katanya.
Salah satu isu hoaks yang berkembang di Kota Timika pada Senin (23/3), yaitu soal kematian seorang tokoh agama yang disebut-sebut baru kembali dari mengikuti sebuah kegiatan di Lembang, Jawa Barat.
Namun setelah dikonfirmasi dengan pimpinan RSUD Mimika, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Mimika memastikan informasi mengenai meninggalnya pasien akibat infeksi COVID-19 itu tidak benar alias hoaks, ujar Reynold.
Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh dokter spesialis RSUD Mimika yang dikuatkan dengan hasil pemeriksaan laboratorium, pasien tersebut diketahui meninggal karena infeksi lain dengan kadar leukosit atau sel darah putih yang sangat tinggi.
Baca juga: Pemkab Mimika apresiasi kepedulian komunitas bantu warga Tembagapura
“Kalau orang yang terinfeksi corona virus, pasti leukopenia atau sel darah putihnya rendah,” ujar Reynold.
Tidak hanya itu, berdasarkan pemeriksaan dokter spesialis paru-paru, dipastikan pasien itu tidak menunjukkan infeksi saluran pernapasan yang sama disebabkan oleh virus corona tipe baru tersebut.
“Itu hubungannya jauh sekali dengan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh corona virus,” kata Reynold.
Ia juga membantah informasi yang menyebutkan bahwa seorang pasien terinfeksi virus corona tipe baru penyebab COVID-19 melarikan diri saat menjalani isolasi di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika.
"Kalau informasi itu jelas hoaks. Tidak pernah ada satupun pasien yang diduga terinfeksi virus corona dirawat di RSMM," ujar dia.
Baca juga: Polairud Polda Papua-Basarnas Jayapura sosialisasi pencegahan corona
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020