Rektor IAIN Tulungagung Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag, Selasa mengatakan, inisiatif meminjamkan tiga aset gedung kampusnya itu wujud sumbangsih IAIN Tulungagung kepada rakyat dan bangsa Indonesia.
"Semoga saja dengan kesiapan IAIN Tulungagung untuk menyediakan fasilitas sebagai tempat isolasi ataupun perawatan, ini bisa menjadi meringankan beban pemerintah daerah dalam rangka penanggulangan bencana ini," kata Prof Maftukhin.
Baca juga: Kemendes PDTT minta seluruh desa bentuk relawan desa tanggap COVID-19
Ia berharap sumbangsih itu bisa menjadi kontribusi lembaganya dalam upaya negara melawan wabah SARS coronavirus 2 atau COVID-19.
Tiga fasilitas gedung yang ditawarkan itu berada dalam satu kompleks, namun terpisah dari kompleks rektorat dan kampus utama yang ada di sisi timur, sekitar 500 meter.
Gedung rusunami untuk hunian mahasiswa menjadi fasilitas pertama yang akan digunakan.
Memiliki 102 kamar berukuran sekitar 5 x 4 meter dan kapasitas minimal 204 tempat tidur perawatan (bisa lebih), kata Maftukhin, bangunan rusunami yang baru setahun dibangun menggunakan dana APBN itu dinilai sangat layak untuk dijadikan kompleks ruang perawatan isolasi pasien COVID-19.
Baca juga: Pemuka agama di Temanggung tunda kegiatan sosial keagamaan
Bahkan jika jumlah pasien melonjak tajam, lanjut dia, masih ada gedung asrama mahasiswa dan satu gedung pascasarjana dengan fasilitas lift, bisa dipergunakan untuk menambah ruang perawatan pasien corona.
"Gedung-gedung ini bisa digunakan sampai pandemi COVID-19 ini reda sama sekali. Kebetulan selama dua pekan ini mahasiswa telah dipulangkan untuk menjalani studi perkuliahan secara daring, jadi tidak ada masalah," katanya.
Menanggapi tawaran penggunaan tiga gedung milik IAIN Tulungagung itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menyampaikan apresiasinya.
"Selain kami menyiapkan yang di puskesmas-puskesmas, juga menyiapkan yang di sini. Karena sebentar lagi diperkirakan akan ada lonjakan warga kami yang menjadi buruh migran pulang ke Tanah Air saat libur Lebaran di periode Mei mendatang," katanya.
Mengacu pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah buruh migran yang mudik diperkirakan mencapai kisaran 6 ribu hingga 12 ribu.
Saat ini yang pulang sudah ada 400. Sementara estimasi buruh migran yang mudik jelang Lebaran pada Mei mendatang mencapai hingga 12 ribu orang. (*)
Baca juga: Pemerintah didorong perbanyak bilik disinfektan untuk cegah COVID-19
Baca juga: Wapres: Tagihan listrik masyarakat miskin akan diringankan
Baca juga: Cegah COVID-19, Kabupaten Puncak tutup penerbangan untuk penumpang
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020