"Saya akan mengamati selama empat hari ke depan apabila situasi semakin darurat penyebaran virus Corona, maka saya akan keluarkan surat untuk menghentikan penerbangan dan kapal penumpang masuk maupun keluar kota Sorong selama satu atau dua bulan ke depan," kata Lambert Jitmau di Sorong, Rabu.
Dia mengatakan pembatas akses penerbangan dan kapal penumpang masuk ke kota Sorong dilakukan guna melindungi masyarakat dari penyebaran virus Corona yang terus bertambah di Indonesia.
Baca juga: Mahasiswa Sorong buat cairan pembersih tangan, dibagikan ke masyarakat
Baca juga: Dua pasien dalam pengawasan COVID-19 di Sorong
Baca juga: Warga kawasan RSUD Sorong panik dengan pasien diduga positif corona
Menurut dia, sebelumnya pemerintah daerah telah menyurati seluruh maskapai penerbangan agar tidak melayani orang asing yang masuk ke kota Sorong sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona.
Tim Satgas Penanggulangan COVID-19 kota Sorong melakukan berbagai hal seperti penyemprotan disinfektan di seluruh fasilitas umum, meskipun belum maksimal karena keterbatasan anggaran.
Ia menghimbau agar masyarakat kota Sorong tidak panik dan terus melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Corona terutama menerapkan pola hidup sehat.
Diimbau tidak keluar rumah jika tidak ada urusan penting dan periksa kesehatan di Rumah Sakit atau Puskesmas apabila sakit dengan gejala COVID-19.
"Saya harapkan kepada seluruh masyarakat kota Sorong agar hentikan seluruh aktivitas perkumpulan massa sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona," ujarnya.*
Baca juga: Pemkot Sorong batasi kedatangan orang asing
Baca juga: 6 warga Malaysia masuk Sorong negatif corona
Baca juga: Harga masker di Sorong melambung tinggi
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020