• Beranda
  • Berita
  • Pangdam Jaya minta masyarakat tak terpancing hoaks RS darurat corona

Pangdam Jaya minta masyarakat tak terpancing hoaks RS darurat corona

26 Maret 2020 11:37 WIB
Pangdam Jaya minta masyarakat tak terpancing hoaks RS darurat corona
Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono saat memberikan keterangan di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (26/3/2020). (ANTARA/Yogi Rachman)
Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono meminta agar masyarakat tidak mudah percaya berita hoaks terkait Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet yang beredar di media sosial.

"Kami mengimbau masyarakat jangan panik. Beberapa hari ini banyak berita hoaks, khsusunya keterkaitan dengan rumah sakit ini," kata Eko Margiyono dalam keterangannya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis.

Dia kemudian mencontohkan salah satu hoaks, yaitu cara masuk ke RS Darurat Wisma Atlet melalui seorang dokter. Dia menegaskan bahwa hal itu tak benar.

"Di media sosial beredar apabila ingin masuk rumah sakit hubungi dokter dengan memberi nomer handphone. Itu semua berita hoaks," tambahnya.

Baca juga: Cek fakta: Benarkah 10 rekomendasi tangkal COVID-19 ini?

Baca juga: Benarkah vaksin COVID-19 sudah beredar? Ini faktanya


Eko juga mengimbau kepada siapa aja agar tidak memperkeruh suasana dengan membuat berita hoaks.

"Saya mengimbau kepada siapapun yang buat berita hoax agar hentikan jangan kita perkeruh suasana," ujarnya.

Eko juga mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama melawan virus COVID-19, salah satunya dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Kami mengimbau untuk mari kita bersama komponen masyarakat untuk disiplin. Mematuhi imbauan pemerintah untuk jaga jarak karena itu salah satu cara memutus mata rantai penyebaran virus corona," imbuhnya.

Dia menambahkan, rumah sakit darurat Wisma Atlet menerapkan sistem pelayanan kesehatan safe handling dengan meminimalkan kontak pasien dengan petugas perawat.

"Rumah sakit ini beda dengan yang lain karena menerapkan sistem pelayanan safe handling, dengan sistem video call. Kedua self karantina, ketiga limitasi kontak dengan petugas, keempat apabila semakin memberat akan dirujuk ke RS rujukan," ujarnya.

Eko mengatakan sudah ada beberapa pasien yang dirujuk ke rumah sakit rujukan pemerintah karena menunjukkan gejala yang berat saat dirawat di Wisma Atlet.

"Ada beberapa pasien yang datang setelah diperiksa menunjukkan gejala berat kemudian dirujuk," imbuhnya.

Baca juga: RS Darurat COVID-19 terapkan sistem "visit video call"

Baca juga: RS Wisma Atlet bisa operasikan dua tower tambahan antisipasi pasien

Baca juga: RS Polri Said Sukanto siapkan tower khusus tangani pasien COVID-19

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020