Pemerintah, menurut Eko, telah mengeluarkan sejumlah anjuran agar virus COVID-19 tak meluas, salah satunya adalah dengan mengurangi aktivitas di luar rumah dan jaga jarak sosial.
Baca juga: RS Darurat COVID-19 terapkan sistem "visit video call"
"Kami ingin mengimbau mari kita bersama-sama seluruh komponen masyarakat untuk disiplin mematuhi seluruh imbauan yang disampaikan pemerintah," kata Eko Margiyono dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, yang bisa dilakukan untuk memutus rantai persebaran virus COVID-19 pertama-tama adalah dengan menjaga jarak sosial termasuk melakukan karantina mandiri dengan tidak bepergian jika tidak diperlukan.
"Pertama adalah jaga jarak, karena itu salah satu cara memutus mata rantai (COVID-19)," tambahnya.
Selanjutnya, Eko juga mengatakan bahwa pemerintah telah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan.
Baca juga: Pangdam Jaya minta masyarakat tak terpancing hoaks RS darurat corona
"Sering cuci tangan dengan menggunakan sabun. Ketiga jangan memegang mata, hidung dan mulut kalau tangan tidak bersih. Keempat tinggal di rumah jangan berpergian kalau tidak penting," imbuhnya.
Dia melanjutkan bahwa pemerintah juga telah mengeluarkan larangan untuk tidak mengadakan kegiatan dengan pengumpulan massa dalam jumlah besar di tengah situasi wabah virus COVID-19.
Hingga Rabu (25/3), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat perkembangan jumlah pasien positif terjangkit virus corona penyebab COVID-19 di Indonesia mencapai 790 orang dan 58 orang meninggal dunia, serta 31 orang sembuh.
Angka tersebut bertambah 105 kasus positif COVID-19 dari satu hari sebelumnya yang tercatat 686 kasus, seharusnya 685 kasus positif COVID-19.
DKI Jakarta menduduki wilayah dengan angka pasien COVID-19 tertinggi yakni 39 kasus baru, sehingga total kasus DKI hingga Rabu, tercatat 463 kasus.
Kemudian, Jawa Tengah menyusul menjadi provinsi tertinggi kedua penderita COVID-19 dengan 19 kasus baru positif COVID-19. Lalu, Jawa Barat dengan 13 kasus baru.
Baca juga: Pangdam Jaya: Skenario terburuk corona bisa mencapai 8.000 pasien
Baca juga: Pangdam Jaya minta masyarakat tak terpancing hoaks RS darurat corona
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020