Selama proses pemakaman itu dirinya, bersama dengan petugas lainnya mengenakan pakaian pelindung diri lengkap, sesuai dengan standar yang ada.
"Saya ikut proses pemakaman ini karena ingin meyakinkan pada penggali kubur, kalau pemakaman dilakukan dengan SOP yang berlaku maka akan aman," katanya melalui akun media sosialnya, Kamis.
Baca juga: Pangdam Jaya ajak masyarakat patuhi imbauan kurangi aktivitas
Dalam kesempatan itu, dirinya mengatakan masyarakat tidak perlu takut dan panik yang berlebihan asalkan sudah sesuai dengan prosedur.
"Saya turut berduka sedalam-sedalamnya dan semoga beliau mendapat terbaik di sisi-Nya. Amin," katanya.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat tidak terlalu panik dan optimistis bahwa ujian ini akan segera berlalu.
"Saya ingatkan untuk tetap di rumah saja. Bagi tenaga kerja harian dan yang harus bekerja di luar, mohon agar lebih berhati-hati dan menaati imbauan," katanya.
Prosesi pemakaman korban COVID-19 ini juga diunggah di media sosial pribadi Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, dan juga beredar di grup whatsapp.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur menganggarkan sebanyak Rp30 miliar untuk penanganan pencegahan merebaknya virus corona atau COVID-19 yang ada di kabupaten setempat.
Baca juga: Pangdam Jaya: Skenario terburuk corona bisa mencapai 8.000 pasien
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo A. Zaini, di Sidoarjo, mengatakan anggaran tersebut sudah dihitung berdasarkan kebutuhan di lapangan.
"Di antaranya pembelian APD (Alat Pelindung Diri) untuk tenaga medis, masker, cairan pembersih tangan dan pengadaan tempat cuci tangan yang rencananya akan dipasang ditempat fasilitas publik serta kebutuhan penunjang percepatan penanganan medis lainnya," katanya.
Ia mengatakan, di Sidoarjo saat ini juga ada tambahan dua rumah sakit rujukan pasien COVID-19 yakni RS Anwar Medika Balongbendo dan RS Khadijah Sepanjang, Taman dari tiga rumah sakit rujukan sebelumnya yakni RSUD Sidoarjo, RS Siti Hajar dan RS Mitra Keluarga Waru.
"Saat ini rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Sidoarjo menjadi 5 rumah sakit, dari tambahan dua rumah sakit tersebut minimal ada tambahan dua tempat isolasi setiap rumah sakit," katanya.
Baca juga: Nadiem : Negara kita dalam kondisi "perang" melawan COVID-19
Baca juga: Aceh laporkan kasus pertama COVID-19
Baca juga: Jangan lupa peregangan otot saat kerja dari rumah di tengah corona
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020