"Dua pasien positif COVID-19 yang terkonversi negatif berasal dari RSUA semua," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis.
Dengan demikian maka sampai saat ini sudah terdapat tujuh pasien positif COVID-19 yang terkonversi negatif, yakni satu orang dari RSU Saiful Anwar Malang, empat orang dari RSUD dr Soetomo Surabaya dan dua dari RSUA Surabaya.
Sementara itu, melalui tayangan video, salah seorang pasien yang sudah dinyatakan sembuh, dr Muhammad Budi Hidayat, bersyukur dan mengapresiasi tim dokter yang telah merawatnya.
Baca juga: Warga Surabaya diimbau bijak gunakan aplikasi Lawan COVID-19
Baca juga: PDM Surabaya imbau masjid-mushola tidak selenggarakan shalat berjamaah
Baca juga: Wali Kota Surabaya keliling kampung imbau warga jaga jarak
"Pelayanan medis di RSUA sangat baik. Rasa kekeluargaan terjalin sehingga memberi rasa nyaman kepada saya dan pasien positif COVID-19 lainnya. Itulah yang membuat kami cepat sehat," ucapnya.
Pria yang juga Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya tersebut mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari COVID-19 dengan cara mengurangi keluar rumah.
"Hindari kontak dengan banyak orang. Untuk itu perlu pemahaman dan kesadaran kita semua," katanya.
Sebagai Kepala KKP Surabaya, dr Budi sehari-harinya lebih banyak dihabiskan di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo untuk memantau kesehatan setiap orang yang turun dari pesawat melalui thermal scanner sejak Januari lalu.
"Syukurlah, selama 12 hari menjalani isolasi di RSUA Surabaya, sekarang hasilnya negatif," tuturnya.
Di sisi lain, berdasarkan data Gugus Tugas Provinsi setempat, hingga pukul 16.00 WIB tercatat pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah Jawa Timur sebanyak 59 orang, tiga orang di antaranya meninggal dunia, masing-masing dari Surabaya, Malang dan Sidoarjo.*
Baca juga: Pakar kesehatan: Pasien meninggal COVID-19 tak menularkan penyakitnya
Baca juga: Pemprov Jatim luncurkan "Forum Obrolan COVID-19" daring
Baca juga: Jatim prioritaskan tes cepat COVID-19 di daerah terjangkit
Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020