Para pakar kesehatan khawatir wabah yang meluas di negara berpenduduk paling padat di Afrika dengan populasi 200 juta orang itu dapat membanjiri sistem layanan kesehatannya yang rapuh
Nigeria telah menutup perbatasan darat dan bandara internasional dalam pekan terakhir untuk mengekang penyebaran virus.
Buhari mengatakan di Twitter dia telah mengeluarkan arahan bahwa "hanya kapal barang yang telah melaut selama lebih dari 14 hari diizinkan untuk berlabuh di pelabuhan kami, setelah kru diuji dan dikonfirmasi bebas penyakit oleh otoritas kesehatan pelabuhan".
Sebelumnya, Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) mengatakan, 14 kasus virus corona baru telah diidentifikasi, sehingga jumlah totalnya menjadi 65. Enam kasus baru terdeteksi pada satu kapal.
Presiden mengatakan pembatasan baru tidak akan berlaku untuk kapal yang membawa produk minyak dan gas karena ada sedikit kontak manusia pada kapal tersebut.
Pembatasan risiko menciptakan masalah rantai pasokan.
Pabrik mengatakan minggu ini waktu tunggu pelabuhan untuk kapal telah melonjak hingga 90 hari. Dengan bandara tertutup untuk penerbangan internasional dan membatasi akses awak, pengiriman kargo udara bisa menjadi semakin tidak dapat diandalkan.
Sumber : Reuters
Baca juga: WHO sebut wabah corona "semakin besar" setelah muncul kasus di Nigeria
Baca juga: Pria Italia jadi kasus pertama virus corona di Nigeria
Baca juga: Nigeria laporkan kasus pertama pengidap COVID-19
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020