• Beranda
  • Berita
  • Kemendikbud: Semangat gotong royong diperlukan hadapi pandemi COVID-19

Kemendikbud: Semangat gotong royong diperlukan hadapi pandemi COVID-19

27 Maret 2020 18:28 WIB
Kemendikbud: Semangat gotong royong diperlukan hadapi pandemi COVID-19
Pelaksana tugas Dirjen Dikti Kemendikbud Prof Nizam (ANTARA/HO- Humas Dikti)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan semangat gotong royong dan energi positif sangat penting dan diperlukan dalam menghadapi pandemi virus COVID-19.

"Kerja sama dari berbagai pihak dalam memberi dukungan pada bidang kesehatan menjadi energi positif dalam upaya pencegahan dan penanganan COVID-19," ujar Pelaksana tugas Dirjen Dikti Kemendikbud, Prof Nizam, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Pakar minta ada jaminan keselamatan bagi mahasiswa yang jadi relawan

Baca juga: Kemendikbud rekrut mahasiswa jadi relawan kemanusiaan


Nizam menuturkan bahwa setiap langkah yang diambil harus dilakukan dengan sigap, strategis, dan tepat. Namun, jangan sampai terjadi kesalahan, sehingga menghabiskan seluruh sumber daya pada tahap awal, padahal puncaknya masih jauh di belakang.

Oleh karena itu, lanjut dia, Kemendikbud ingin merancang program-program yang dapat dilaksanakan bersama Kemenkes untuk mengantisipasi dan memerangi pandemi COVID-19.

"Menghadapi pandemi ini memerlukan tindakan yang cepat, tetapi ini akan berlangsung lama dan kita harus siap-siap melakukan maraton," tambah dia.

Kemendikbud telah merespons dengan beberapa hal sebagai upaya mendukung Kemenkes dalam menangani pandemi COVID-19. Sebanyak 15 Fakultas Kedokteran dan 15 Rumah Sakit Pendidikan (RSP) telah ditetapkan oleh Kemenkes sebagai bagian dari "subcenter" untuk tes COVID-19 maupun pelayanan pasien.

Baca juga: Hetifah dukung Mendikbud ajak mahasiswa jadi relawan

Selain itu, sekitar 15.000 relawan mahasiswa juga sudah terdaftar dan dimobilisasi. "Jumlah itu dapat bertambah jika nantinya memang dibutuhkan," kata dia lagi.

Nizam mengaku haru dan bangga pada Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan organisasi mahasiswa lainnya yang dalam waktu singkat bisa memobilisasi 15.000 relawan.

Ia juga berpesan bahwa semangat tersebut harus dijaga, namun saat menjalankan tugas kemanusiaan tetap harus selalu menjaga diri dengan perlindungan yang baik dan menjaga kesehatan semaksimal mungkin.

"Marilah kita bekerja bersama-sama, saatnya untuk selalu berpikiran positif, bergandengan tangan, dan saatnya untuk kita tunjukkan bahwa kita bisa bersatu, bersama-sama, kita bisa kompak bergotong royong melawan pandemi ini," pesannya.

Baca juga: Relawan penanganan COVID-19 jadi praktik kerja mahasiswa tingkat akhir

Baca juga: Nadiem ajak mahasiswa kedokteran tingkat akhir jadi relawan COVID-19

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020