Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Papua Barat, Ardnold Tiniap di Manokwari, Jumat, mengatakan, dua pasien positif tersebut berada di Kota Sorong. Keduanya memiliki kontak erat dan masuk menjalani perawatan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) pada waktu yang sama.
"Mereka ini ibu dan anak, yang meninggal anaknya. Sementara ibunya saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Sele Be Solu," kata Tiniap.
Ia menjelaskan, sebelum menjalani perawatan dan ditetapkan sebagai PDP., sang anak memiliki riwayat perjalanan di Makassar, Sulawesi Selatan, menjemput ibunya yang saat ini dirawat pulang dari umrah.
Keduanya menjalani perawaatan di ruang isolasi rumah sakit Sele Be Solu sejak 21 April 2020. Saat itu juga prosedur khusus penanganan COVID-19 mulai diterapkan, termasuk penelusuran terhadap orang yang pernah terjadi kontak langsung dengan keduanya.
Ronald mengemukakan, sejuah ini secara keseluruhan sudah ada 16 spesimen atau sampel yang dikirim untuk dilakukan uji laboratorium di Jakarta.
"Spesimen pertama dinyatakan negatif, itu sampel dari warga negara Tiongkok yang melakukan perjalanan wisata di Raja Ampat. Sore tadi dua lagi dapat hasil negatif, tidak lama kemudian kita dapat kabar lagi dua spesimen terkonfirmasi positif," kata dia.
Ia menambahkan, dua spesimen positif itu satu dari Sorong dan seorang lainya dari Manokwari.
Pihaknya berharap, Gugus Tugas Kota Sorong sudah melakukan penelusuran riwayat kontak fisik dua positif di daerah itu, termasuk terhadap keluarga serta para dokter dan perawat yang menangani keduanya. ***3***
Baca juga: Warga kawasan RSUD Sorong panik dengan pasien diduga positif corona
Baca juga: Satgas Sorong umumkan satu PDP COVID-19 meninggal
Baca juga: Polres Wondama akan berpatroli halau kerumunan warga cegah COVID-19
Baca juga: Wali Kota: Sorong ditutup jika situasi dinyatakan darurat
Pewarta: Toyiban
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020