Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Tanah Air karena situasi lockdown di negara penempatan akibat COVID-19.diperkirakan sampai pertengahan atau minggu ketiga April secara bertahap masih akan ada kepulangan terus pekerja kita
"Informasi yang kami terima bahwa diperkirakan sampai pertengahan atau minggu ketiga April secara bertahap masih akan ada kepulangan terus pekerja kita dari luar negeri," kata Kepala Biro Humas Kemnaker Soes Hindharno ketika dihubungi di Jakarta pada Senin.
Baca juga: Malaysia "lockdown", ribuan pekerja migran Indonesia pulang via Batam
Mengingat fakta bahwa kebanyakan PMI tersebut pulang dari Malaysia, Kemnaker sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar para pekerja tersebut diperlakukan sesuai dengan standar yang diberlakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Standar tersebut berarti para PMI harus melewati pemeriksaan kesehatan di tempat kedatangan dan untuk menampung mereka Kemenaker berkoordinasi dengan Kementerian Sosial menggunakan fasilitas panti sosial khusus untuk di Kepulauan Riau.
Hal itu dilakukan karena sesuai dengan standar kesehatan dari WHO mereka harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari untuk memastikan tidak memiliki gejala COVID-19 seperti demam, batuk dan gangguan pernapasan.
Baca juga: Surati Menlu dan Dubes Indonesia, MPR: Lindungi WNI di Malaysia
"Ketika kembali ke daerah asal sebelum kembali ke rumah juga akan diberlakukan protokol kesehatan yang sama yang harus dikoordinasikan dengan pemerintah daerah," kata dia.
Menurut data dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sampai dengan 29 Maret 2020 sudah tercatat 32.192 pekerja Indonesia yang kembali dari negara-negara terdampak wabah COVID-19.
Perinciannya adalah 11.566 pulang dari Malaysia, 9.075 dari Hongkong, 5.487 pekerja kembali dari Taiwan, 2.799 dari Singapura, 889 dari Brunei Darussalam, 888 dari Arab Saudi, 756 dari Korea Selatan, 641 dari Italia , 46 orang dari Jepang dan 45 orang dari Amerika Serikat.
Baca juga: Pemerintah diminta perhatikan pekerja migran Indonesia di Malaysia
Akibat dari hal tersebut daerah yang menjadi titik kembalinya PMI mencatat lonjakan orang dalam pemantauan (ODP) akibat bepergian dari negara dengan kasus COVID-19.
Provinsi Riau, yang merupakan salah satu gerbang kepulangan PMI, mencatat 10.678 ODP pada Senin (30/3) siang atau naik dari data pagi yang hanya 7.144 ODP.
Pemerintah setempat mengakui pertambahan itu disebabkan oleh kedatangan para pekerja dan WNI yang pulang dari Malaysia.
Baca juga: Kemnaker bekukan sementara penempatan pekerja Indonesia ke luar negeri
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020