"Upaya penyelamatan jiwa manusia jangan sampai dinomorduakan hanya karena pemerintah belum menemukan formula atau solusi yang tepat dalam menangani penyebaran COVID-19 yang semakin meluas," kata Sahroni dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Soal turis China dan Corona, Luhut: Cuma dua juta kok ribut
Sahroni mengatakan hal itu menanggapi instruksi Menko Maritim dan Investasi yang juga Plt Menhub Luhut Binsar Panjaitan yang menunda penghentian operasional bus antar kota antar provinsi (AKAP) dari dan ke Jakarta, sebagaimana direncanakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Jangan sampai jiwa manusia terus hilang akibat ketidaksiapan pemerintah pusat," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini melihat migrasi penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain adalah persoalan besar dalam penyebaran COVID-19.
Ia pun mendukung rencana Gubernur DKI Anies Baswedan yang akan menghentikan operasi bus AKAP dan bus pariwisata dari dan ke Jakarta. Terlebih, Jakarta adalah wilayah dengan penyebaran COVID-19 terbesar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Anies enggan jawab soal penghentian operasi bus AKAP DKI
Baca juga: Anies sebut 283 jenazah dimakamkan dengan protokol COVID-19
"Tepat apa yang dilakukan Gubernur DKI, mengingat data Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat 283 pemakaman jenazah dengan protokol pemulasaran jasad pasien COVID-19 sejak awal Maret 2020,” jelas Sahroni.
Oleh karena itu, dirinya merasa heran jika Menko Luhut Binsar Panjaitan menunda langkah penghentian operasioanal AKAP tersebut hanya dengan alasan menunggu kajian dampak ekonomi rampung.
Sahroni mengutip sebuah pernyataan dan sikap Presiden Ghana Nana Addo Dankwa Akufo-Addo dalam menghadapi COVID-19 yang menyatakan ‘Kami tahu cara menghidupkan kembali perekonomian. Yang kami tidak tahu adalah cara menghidupkan kembali manusia'.
Menurut dia, ada baiknya pemerintah, dalam hal ini Luhut Binsar Pandjaitan bisa bersikap bijak dan meniru apa yang dilakukan Nana Addo dalam menghadapi persoalan COVID-19 di negaranya.
Seperti diketahui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menghentikan operasional bus AKAP, bus antar-jemput antarprovinsi (AJAP), serta bus pariwisata dari dan ke Jakarta.
Kebijakan penghentian operasi bus tersebut merupakan langkah antisipasi mewabahnya virus Corona.
Baca juga: Mendagri: Tujuh hal harus dipertimbangkan untuk "lockdown" wilayah
Baca juga: Mendagri: Banyak cara selain karantina wilayah
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020