• Beranda
  • Berita
  • Tes cepat COVID-19 Jakarta Selatan tembus 4.000 orang

Tes cepat COVID-19 Jakarta Selatan tembus 4.000 orang

31 Maret 2020 22:05 WIB
Tes cepat COVID-19 Jakarta Selatan tembus 4.000 orang
Sejumlah warga mendatangi tenda khusus tempat dilaksanakannya tes cepat (rapid test) Virus Corona COVID-19 di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (24/3/2020). ANTARA/HO Pokja Jaksel/am.

Dari hasil tes cepat tersebut, 35 orang positif

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat sebanyak 4.000 orang di wilayah tersebut telah menjalani tes cepat atau "rapid test" COVID-19 hingga Selasa malam.

"Tes cepat di Jaksel sampai hari kemarin,  hampir 4.000 orang dan dengan hari ini angkanya 4.000 sudah terlampaui," kata Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Selatan, Muhammad Helmi saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Helmi menjelaskan, pelaksanaan tes cepat di wilayah Jakarta Selatan telah berjalan sejak Jumat (20/3), setelah Presiden Joko Widodo menyatakan untuk melaksanakan tes cepat terlebih dahulu di wilayah Jakarta Selatan.

Tes cepat ini menggunakan metode pengambilan sampel darah tepi 'whole blood' untuk memeriksa apakah ada pembentukan 'imunoglobulin' (Ig) pada orang yang diperiksa atau tidak.

Baca juga: DKI Jakarta tes cepat 17.534 orang, 282 positif COVID-19
Baca juga: Jubir Pemerintah: Hasil negatif tes cepat tidak jamin bebas COVID-19


Pemeriksaan dilakukan dengan mendatangi mereka yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

"Tes cepat secara 'door to door' pada ODP atau PDP kontak erat positif dan petugas kesehatan," kata Helmi.

Selain mendatangi rumah ke rumah, tes cepat juga dilakukan orang-orang yang mendatangi fasilitas kesehatan.

"Dari hasil tes cepat tersebut, 35 orang positif," kata Helmi.

Baca juga: 400 warga Jaktim ikut tes cepat COVID-19 di Puskesmas
Baca juga: Jubir COVID-19 ingatkan tes cepat corona idealnya dua kali


Mereka yang dinyatakan positif, lanjut Helmi, diperiksa ulang dengan PCR (Polymerase chain reaction).

"Dilakukan isolasi dan dirujuk ke rumah sakit, dilihat kasus per kasus jika gejala buruk tentu harus dirawat," kata Helmi.

Sementara itu, hingga Selasa (31/3) malam, data dalam situs corona.jakarta.go.id menunjukkan sebanyak 741 kasus positif COVID-19 berada di Jakarta, dengan rincian 451 orang dirawat intensif, 157 orang menjalani isolasi mandiri, 49 orang sembuh, dan 84 orang meninggal dunia.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020