Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2018 Arya Lukmana sebagai pencetus ide tersebut dalam konferensi video peluncuran awal aplikasi End Corona di Jakarta, Rabu, mengatakan End Corona bisa menjadi suatu asesmen atau skrining awal bagi masyarakat untuk mengetahui dirinya terpapar COVID-19 atau tidak tanpa harus pergi ke rumah sakit.
"End Corona bisa menjadi asesmen gejala sekaligus platform edukasi bagi masyarakat tentang COVID-19," kata Arya.
Dalam aplikasi tersebut masyarakat diminta untuk mengisi kuisioner terkait riwayat perjalanan dan kondisi kesehatannya selama beberapa terakhir untuk mengetahui seberapa besar risiko terpapar virus corona.
Baca juga: Eropa luncurkan inisiatif aplikasi pelacakan kontak infeksi corona
Baca juga: Jerman klaim aplikasi pelacakan infeksi corona bersifat sukarela
Baca juga: Pemerintah rilis aplikasi pantau corona 10 Rumah Aman
Penyusunan pertanyaan dari kuisioner tersebut dilakukan berdasarkan kajian ilmiah, baik itu dari jurnal ilmiah, supervisi tim pembimbing yang merupakan akademisi dari FKUI, dan rekomendasi beberapa pakar sehingga hasil dari asesmen yang didapatkan pun bisa dipertanggungjawabkan walau bentuknya sebagai penapisan awal.
Dalam aplikasi End Corona tersebut hasil akhir mengenai risiko dibagi menjadi empat kategori yaitu risiko rendah, hati-hati, rentan, dan sangat rentan. Masyarakat diharuskan menjawab pertanyaan yang spesifik mengenai tempat tinggal, riwayat perjalanan, dan kondisi kesehatan yang dialami selama beberapa hari terakhir.
Jika hasil asesmen telah keluar, orang yang memiliki risiko rentan dan sangat rentan kemudian diarahkan pada hotline yang dapat dihubungi untuk berkonsultasi mengenai kondisinya ataupun apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Arya menyebut tim End Corona mencantumkan berbagai nomor telepon darurat seperti 119 ataupun nomor telepon rumah sakit dan dinas kesehatan yang ada di tiap daerah di Indonesia.
Selain itu, End Corona juga mencantumkan hotline yang bisa dihubungi oleh masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter dari FKUI secara langsung melalui pesan WhatsApp. Dengan menghubungi hotline yang disediakan setelah mendapatkan hasil asesmen, masyarakat akan diarahkan untuk melakukan apa sesuai dengan risiko yang ada.
Baca juga: Cara gunakan aplikasi Peduli Lindungi pelacak COVID-19
Baca juga: Apple gandeng Gedung Putih buat aplikasi dan situs web "COVID-19"
Selain itu End Corona juga menyediakan beberapa informasi dan edukasi terkait pencegahan virus corona serta menampilkan berita-berita dari berbagai media terpercaya yang sudah dikurasi langsung oleh tim.
End Corona juga menyediakan peta kondisi COVID-19 di Indonesia maupun global, serta peta RS rujukan COVID-19 yang memudahkan masyarakat mengetahui kondisi wilayahnya serta kemungkinan akses ke RS rujukan terdekat.
Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam mengatakan sangat mengapresiasi hasil karya tim mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Komputer UI yang bisa membantu masyarakat mengetahui mengenai risiko dan memberikan pemahaman terkait pandemi COVID-19.
Ari mengatakan aplikasi yang dibuat oleh mahasiswa UI ini bisa membantu masyarakat untuk mengetahui risikonya terpapar COVID-19 tanpa perlu ke rumah sakit sehingga beban rumah sakit juga bisa berkurang atas lonjakan kunjungan pasien dan juga masyarakat merasa aman karena bisa mengetahui kondisinya tanpa berisiko terpapar COVID-19 saat keluar rumah.
"Jadi saya rasa aplikasi ini jadi solusi, untuk mengetahui bagaimana risiko masyarakat apakah ringan atau berat. Selain itu bukan saja menggaet pengguna untuk mengetahui sampai di mana risikonya, tapi juga memberikan informasi dan yang terpenting memberikan kontak hotline pada para pengguna ketika ingin mengonfirmasi lagi. Saya rasa ini terobosan luar biasa di era teknologi," kata Ari.
Rencananya aplikasi End Corona akan tersedia di ponsel berbasis Android dan iOS beberapa waktu ke depan. Hingga kini aplikasi End Corona masih dalam proses verifikasi oleh pihak Google Play Store dan Apple App Store.
Namun, bagi masyarakat yang langsung ingin mengetahui asesmen risiko terpapar corona bisa mengunjungi laman www.endcorona.id untuk memulai penilaian risiko terhadap COVID-19.*
Baca juga: Aplikasi pelacak sebaran virus corona tersedia minggu depan
Baca juga: Operator seluler dukung aplikasi PeduliLindungi buatan Kominfo
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020