"Ini demi keselamatan kita semua. Apalagi aktivitas dan berkerumun pada malam hari ini sangat rawan penularan COVID-19 kalau ada yang terjangkit. Makanya sesuai arahan pimpinan, pasar yang buka malam hari harus ditutup," kata Pelaksana Tugas Camat Baamang, Rody Kamislam di Sampit, Sabtu malam.
Baca juga: Dampak COVID-19, Legislator sesalkan tutupnya Pasar Kapasan Surabaya
Rody didampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kotawaringin Timur HM Fuad Sidiq, Kapolsek, Danramil dan lurah di kecamatan itu, mendatangi dua pasar tradisional yang masih buka pada malam hari, yakni Pasar Tradisional Tidar di Jalan Tidar dan Pasar Al Kamal di Jalan Hasan Mansyur Kecamatan Bamaang.
Rody menjelaskan kepada pengelola pasar dan pedagang bahwa Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah membuat kebijakan menutup seluruh pasar dadakan yang tidak berizin, serta melarang pasar tradisional berizin berjualan hingga malam hari.
Langkah ini diambil pemerintah daerah untuk mencegah penularan COVID-19. Hal ini juga merujuk pada maklumat Kapolri yang melarang adanya kerumunan massa karena sangat rawan terjadi penularan.
"Khusus untuk malam hari, sudah tidak boleh sama sekali selama wabah COVID-19 ini terjadi. Untuk siang hari, ini akan kami pertimbangkan agar aktivitas perekonomian pedagang tetap bisa berjalan," kata Rody.
Sehari sebelumnya, Bupati H Supian Hadi turun langsung membubarkan pasar dadakan di Jalan Tatar Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Supian sempat emosional karena pedagang tetap berjualan padahal sudah diingatkan untuk menutup pasar dadakan. Pedagang diberi solusi dengan disiapkan lapak di pasar resmi yang dikelola pemerintah.
Pengelola Pasar Tidar H Mulyadi menyambut positif kedatangan camat dan rombongan. Mereka kooperatif dan langsung meminta pedagang segera tutup sesuai arahan pemerintah.
"Saya berterima kasih karena sudah diingatkan, sampai didatangi seperti ini sehingga ada dasar bagi saya menjelaskan kepada pedagang. Kami mendukung langkah ini. Mulai besok, pasar ini hanya buka sampai sore," kata Mulyadi.
Baca juga: MCCC dukung penutupan Pasar Kapasan Surabaya dampak COVID-19
Respons positif juga ditunjukkan Pengelola Pasar Al Kamal, Rahmat dan pedagang setempat. Dia bahkan memfasilitasi camat untuk menyampaikan arahan kepada pedagang dan pembeli menggunakan pengeras suara.
"Kami akan mengikuti petunjuk dan aturan dari pemerintah daerah karena kami selaku pengelola bersama pedagang di pasar ini juga ingin membantu pemerintah dalam menangani wabah virus COVID-19 ini," kata Rahmat.
Tokoh muda yang akrab disapa Rahmat Kotim ini menjanjikan mulai besok hari, pasar tersebut hanya buka sampai sore. Malam hari, pasar akan ditutup meski selama ini banyak dikunjungi pembeli.
Sejak wabah COVID-19 meluas hingga ke Kalimantan Tengah, pengelola pasar sudah berinisiatif membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan. Secara rutin seluruh tempat di pasar yang sudah tertata rapi tersebut disemprot desinfektan untuk membasmi bibit penyakit.
Pengelola pasar juga menyediakan sabun dan keran untuk tempat mencuci tangan agar pedagang dan pembeli bisa selalu menjaga kebersihan sehingga terhindar dari penyakit.
Dia mengakui, pandemi COVID-19 ini berdampak nyata terhadap ekonomi, salah satunya dari jumlah pembeli yang datang berbelanja. Pedagang juga tidak bisa berbuat banyak karena kondisinya memang seperti ini.
"Dalam kondisi seperti ini, kita semua memang harus bisa memahami. Selanjutnya, kita juga harus berpartisipasi membantu pemerintah menanggulangi ini. Setidaknya, kita berupaya agar COVID-19 tidak sampai mewabah di Kotawaringin Timur ini," demikian Rahmat.
Baca juga: Pemprov NTT: Tidak ada penutupan pasar terkait COVID-19
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020