penurunan trafik penumpang pada Maret 2020 seiring dengan teridentifikasinya kasus COVID-19 pertama terhadap WNI yang kemudian ditindaklanjuti dengan kebijakan physical distancing
Jumlah pergerakan penumpang di 15 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami penurunan pada triwulan I (Januari-Maret) 2020 sebesar 8,11 persen dibanding periode yang sama pada 2019.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan penurunan tersebut disebabkan oleh pandemi COVID-19 di Indonesia yang mulai teridentifikasi di Indonesia pada awal Maret 2020.
"Seperti kita ketahui, penurunan trafik penumpang pada Maret 2020 seiring dengan teridentifikasinya kasus COVID-19 pertama terhadap WNI yang kemudian ditindaklanjuti dengan kebijakan physical distancing dan imbauan pemerintah untuk tidak melakukan perjalanan agar dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” kata Faik.
Pada triwulan I 2020 ini, trafik penumpang di 15 bandara Angkasa Pura I dicatat mencapai 17,78 juta penumpang, turun sebesar 8,11 persen dibanding periode yang sama pada 2019 yang mencapai 19,3 juta penumpang.
Begitu juga trafik pesawat yang mengalami penurunan 4,86 persen menjadi 175.143 pergerakan pesawat pada triwulan I 2020 dari 184.085 pergerakan pada triwulan I 2019.
Hal serupa juga terjadi pada trafik kargo yang turun 16,98 persen menjadi 121.127.758 kg pada triwulan I 2020 dari 145.894.028 persen pada triwulan I 2019.
Pada periode ini, penurunan trafik penumpang internasional mencapai 20,12 persen yaitu menjadi 3,2 juta penumpang pada triwulan I 2020 dari 4,02 juta penumpang pada triwulan I 2019.
Sedangkan penurunan penumpang domestik sebesar 5,32 persen menjadi 13,49 juta penumpang pada triwulan I 2020 dari 14,25 juta penumpang pada triwulan I 2019.
Sementara trafik penumpang transit mengalami penurunan 0,33 persen menjadi 1.081.931 penumpang pada triwulan I 2020 dari 1.085.563 penumpang pada triwulan I 2019.
Namun di tengah masa pandemi ini, Faik mengatakan pihaknya tetap memberikan pelayanan optimal kepada para pengguna jasa bandara yang memang harus melakukan perjalanan udara dengan menerapkan protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran COVID-19, baik berupa penyemprotan disinfektan di area bandara, pemasangan panduan jarak minimal satu meter, kebijakan penggunaan APD bagi petugas bandara, dan lainnya.
Pergerakan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, yang merupakan bandara dengan trafik tertinggi di antara bandara Angkasa Pura I lainnya, pada triwulan I 2020 yaitu sebanyak 4,66 juta penumpang, turun 13,57 persen dibanding periode yang sama pada 2019 yang dapat mencapai 5,39 juta penumpang.
Sedangkan penurunan tertinggi terjadi di Bandara Adi Soemarmo Solo yang mencapai 19,45 persen menjadi 335.928 penumpang pada triwulan I 2020 dari 417.023 penumpang pada triwulan I 2019.
Sementara pertumbuhan penumpang tertinggi terjadi di Bandara Lombok Praya yaitu sebesar 13,02 persen menjadi 680.619 penumpang pada triwulan I 2020 dari 602.190 penumpang pada triwulan I 2019.
Pertumbuhan juga terjadi di Bandara El Tari Kupang yaitu sebesar 4,37 persen menjadi 417.964 penumpang pada triwulan I 2020 dari 400.446 penumpang pada triwulan I 2019.
Di tengah masa pandemi ini, Angkasa Pura I tetap mengoperasikan bandara-bandaranya dan tetap melanjutkan pembangunan proyek pengembangan beberapa bandara dengan memperhatikan protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran COVID-19.
“Pengoperasian bandara di masa pandemi ini berguna untuk melayani angkutan logistik dan pos yang dibutuhkan oleh masyarakat, berfungsi sebagai bandara alternatif bagi penerbangan yang mengalami kendala teknis maupun operasional, dan melayani penerbangan unutk penanganan kesehatan juga mengangkut infection sample COVID-19," ujar Faik Fahmi.
Baca juga: AP I terapkan layanan pelanggan virtual di 12 bandara
Baca juga: AP I: Pengoperasian penuh Bandara YIA tanpa seremoni
Baca juga: Angkasa Pura I akui COVID-19 berdampak terhadap pendapatan
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020