Namun demikian, pihaknya mengatakan belum semua anggota Polri mendapatkan vitamin tambahan.
"Karena ada keterbatasan, pemberian vitamin kami prioritaskan untuk yang bertugas di lapangan dulu," kata Brigjen Musyafak saat dihubungi ANTARA, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: 52 RS Bhayangkara bisa tangani pasien terpapar Covid-19
Mereka yang diprioritaskan adalah para polantas, anggota brimob dan anggota sabhara yang tugasnya kerap melakukan kontak dengan masyarakat.
Selain pemberian vitamin, jajaran Polri juga mendapat asupan makanan tambahan.
"Instruksi Kapolri ke para Kapolda dan para Kasatwil untuk memperhatikan gizi anggotanya, dengan memberikan makanan tambahan," katanya.
Pihaknya berharap dengan pemberian nutrisi tambahan ini bisa meningkatkan kekebalan tubuh anggota Polri sehingga tidak tertular COVID-19.
Baca juga: 50 tenaga medis Polri diterjunkan ke RS Darurat Wisma Atlet
Mantan Karumkit RS Polri ini juga meminta Bidokkes di kewilayahan untuk langsung cekatan menangani bila ada anggota Polri mengeluh sakit dengan gejala yang mirip COVID-19.
"Langsung isolasi. Ditangani secara maksimal. Kami kan punya 52 RS Bhayangkara. RS tersebut pasti menangani anggota (Polri) yang terpapar atau ada gejala," tutur Musyafak.
Polri terus berupaya menjaga kesehatan anggotanya melalui berbagai upaya, diantaranya memberikan penyuluhan tentang penyakit COVID-19, mewajibkan penggunaan masker, tidak saling berjabat tangan saat menyapa dan menjaga jarak fisik.
Kemudian menerapkan pengecekan suhu tubuh dan pemakaian hand sanitizer untuk tamu dan polisi yang masuk markas Kepolisian. Mereka juga diharuskan melewati bilik disinfektan.
Selain itu juga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan ke ruangan-ruangan kantor polisi terutama pada bagian-bagian yang sering disentuh tangan.
Baca juga: Polri: 300 siswa Setukpa positif 'rapid test' belum tentu COVID-19
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020