Dekan FTI UMI Makassar Dr Zakir Sabhara HW, ST, MT, ASEAN Eng di Makassar, Sabtu, mengatakan, penyemprotan disinfektan ke seluruh bagian baju APD untuk memastikan kebersihan dari berbagai kemungkinan adanya virus atau bakteri yang menempel.
"Ini bagian dari protap sebelum alat pelindung diri seperti baju ini didistribusikan, kita ingin pastikan semuanya steril dari virus, bakteri atau lainnya," ujarnya.
Baca juga: Dompet Dhuafa Medan bagikan paket sembako bagi masyarakat prasejahtera
Ia mengatakan semua baju APD yang telah disemprot disinfektan dan dinyatakan steril kemudian dimasukkan dalam wadah plastik untuk selanjutnya didistribusikan bagi para tenaga medis.
Zakir berharap bantuan APD ini bisa digunakan oleh para tenaga medis dalam melindungi dirinya saat merawat pasien baik yang kategori orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) maupun positif COVID-19.
"Bantuan baju APD sebanyak 669 ini masih sangat kurang, tetapi kami masih terus bergerak untuk mengumpulkan APD yang akan digunakan para pahlawan kesehatan kita," katanya.
Baca juga: Desa Adat Jimbaran terapkan sanksi adat bagi pelanggar aturan COVID-19
Dia menerangkan 669 baju APD ini didapatkan dari hasil donasi alumni Program Profesi Insinyur (PPI) FTI UMI Makassar berupa kain spundbond sepanjang 1.200 meter yang selanjutnya diolah oleh para tukang jahit profesional di Makassar.
Kain sepanjang 1.200 meter ini menghasilkan 569 baju APD. Kemudian pihaknya juga melakukan pembelian baju APD sebanyak 100 lembar langsung dari Kota Bandung.
"Jadi total ada 669 baju APD. 569 itu hasil jahitan yang kita sewa dan 100 lainnya kita beli di Bandung. Insyaa Allah nanti kita distribusikan ke tenaga medis di rumah sakit maupun Puskesmas," ucapnya.
Baca juga: Lazismu Kabupaten Belitung serahkan bantuan APD ke rumah sakit
Baca juga: Tujuh TKI dari Jepang selesai menjalani karantina di Gorontalo
Baca juga: Sumbar pelajari cara penerapan PSBB dari DKI Jakarta
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020