Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan program peremajaan tanaman kelapa sawit tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua, tetap berjalan di tengah wabah Virus Corona baru atau COVID-19.Program peremajaan sawit baik yang tahun 2018 dan 2019 tetap berjalan, begitu juga dengan program peremajaan tahun ini
“Program peremajaan sawit baik yang tahun 2018 dan 2019 tetap berjalan, begitu juga dengan program peremajaan tahun ini, karena kita tidak perlu mengumpulkan orang banyak,” kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Erri Siagian dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu.
Kabupaten Mukomuko sejak dua tahun berturut-turut mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit dari pemerintah pusat.
Ia mengatakan tahun 2020 daerah ini kembali mendapatkan jatah peremajaan atau replanting tanaman kelapa sawit di lahan perkebunan seluas 500 hektare dari pemerintah pusat.
Baca juga: Presiden Jokowi targetkan peremajaan kebun sawit 500.000 ha
Program peremajaan tanaman kelapa sawit tersebut tetap berjalan, kata dia, namun kegiatan sosialisasi ditunda. Seharusnya, pihaknya mensosialisasikan program peremajaan tanaman kelapa sawit tahun 2020 kepada masyarakat yang diusulkan mendapatkan program ini.
Kelompok tani yang diusulkan mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit tahun ini tersebar di Kecamatan Teramang Jaya, Kecamatan Air Manjuto, Kecamatan Kota Mukomuko, dan Kecamatan Teras Terunjam.
Kemudian dilanjutkan dengan verifikasi data kelompok tani yang diusulkan mendapatkan program ini secara berjenjang mulai dari pemerintah setempat hingga pemerintah pusat.
Baca juga: Peremajaan sawit lambat, Sri Mulyani minta penyederhanaan prosedur
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020