"Pemerintah harus berpikir solusi ke depan dan berpikir menghadapi kondisi terburuk, seandainya MCO ini akan berlangsung lebih lama dari perkiraan, misalkan pemulangan TKI secara masif dan bertahap. Jangan sampai nama Indonesia tercoreng karena dianggap menelantarkan warganya di Malaysia," kata Sukamta di Jakarta, Senin.
Baca juga: Pemerintah distribusikan bantuan logistik bagi WNI di Malaysia
Dia mengatakan, di masa MCO ini kondisi WNI di Malaysia sangat sulit yang jumlahnya sekitar 3,5 juta dan kebanyakan mereka bekerja di sektor informal dan kebanyakan diputus kontraknya.
Dampak kebijakan MSO menurut Sukamta, WNI yang bekerja harian lepas, tidak ada pekerjaan dan kehilangan pendapatan apalagi MCO ini sudah diperpanjang ketiga kalinya hingga akhir April, dan kemungkinan masih akan diperpanjang.
"Karena itu perlu segera terapkan strategi taktis menyelamatkan WNI dalam kondisi yang tidak menentu ini," ujarnya.
Ketua DPP PKS itu mengatakan, para WNI itu tersebar di berbagai wilayah dengan berbagai kondisi seperti ada yang sehari-hari bertahan dengan makan roti tawar saja atau bahkan air kran saja dan sebagian ada yang lari ke hutan dan kebun mencari umbi-umbian yang masih bisa dimakan untuk bertahan hidup.
Baca juga: Pemerintah akan kirim bantuan bagi WNI di Malaysia
Menurut dia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) yang ada di Malaysia memang sudah memberikan bantuan sembako, tetapi jumlahnya masih sangat jauh dari kebutuhan berdasar jumlah WNI yang memerlukan.
"Kita dalam kondisi seperti ini tidak mempedulikan status WNI legal atau ilegal, yang penting mereka termasuk tumpah darah Indonesia yang berhak mendapat pelindungan dari negara," katanya.
Sukamta mengapresiasi Menteri Luar Negeri (Kemlu) RI dan jajarannya sudah peka terhadap persoalan ini dan bekerja serius melindungi WNI di Malaysia, misalnya dengan membagikan paket sembako.
Namun menurut dia, Kemlu RI perlu lebih cepat dan masif lagi bergerak di lapangan juga perlu bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk menjangkau WNI yang memerlukan bantuan.
"Khususnya saya berharap Dubes Rusdi Kirana bisa memimpin langsung dan menunggui proses penyelamatan anak-anak bangsa yang terpaksa mencari nafkah di negeri orang," katanya.
Baca juga: Pemerintah antisipasi gelombang kepulangan WNI dari Malaysia
Baca juga: Menko PMK jelaskan mekanisme TKI dari Malaysia pulang ke Indonesia
Baca juga: 13 WNI di Kuala Lumpur diisolasi di Apartemen Menara City One
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020