Palestina mengatakan pihaknya sedang menjalin kontak dengan sejumlah negara besar dunia untuk mencegah Israel mempercepat rencana pencaplokan bagian-bagian Tepi Barat, menurut pejabat senior Palestina pada Minggu.Komunikasi yang sedang berlangsung tersebut bertujuan menekan Israel agar tidak mengambil langkah seperti itu
"Komunikasi yang sedang berlangsung tersebut bertujuan menekan Israel agar tidak mengambil langkah seperti itu," kata wakil presiden partai Fatah, Mahmoud al-Aloul.
Al-Aloul mengatakan kepada awak media bahwa upaya Israel untuk mencaplok bagian-bagian wilayah yang diduduki "dalam koordinasi dengan pemerintah Amerika Serikat merupakan puncak dari rasisme dan oportunisme." Hal ini sama seperti pendudukan dunia dengan pandemi COVID-19.
Sekitar 2,6 juta warga Palestina bermukim di wilayah Tepi Barat yang dikuasi Israel sejak 1967.
Upaya Israel melakukan aneksasi wilayah itu mendapat tentangan dari berbagai kalangan dan negara-negara di dunia. Indonesia termasuk pihak yang paling keras dan gencar menentang upaya itu.
Melalui berbagai forum dunia baik lewat sidang-sidang di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun lewat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Indonesia memperlihatkan sikap politiknya dalam menentang aksi pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel sekaligus mendukung berdirinya negara Palestina.
Sumber: Xinhua
Baca juga: PLO: laporan HAM AS dimaksudkan untuk membersihkan pendudukan Israel
Baca juga: Wartawan: terorisme adalah pendudukan, bukan tv Al-Aqsha
Baca juga: Pejabat Palestina kecam pernyataan kontroversial utusan AS soal pendudukan Israel
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020