• Beranda
  • Berita
  • Mengapa "refund" tiket pesawat justru dapat voucher?

Mengapa "refund" tiket pesawat justru dapat voucher?

13 April 2020 21:17 WIB
Mengapa "refund" tiket pesawat justru dapat voucher?
Ilustrasi (Shutterstock)
Konsumen yang terlanjur membeli tiket pesawat di biro perjalanan daring berbondong-bondong meminta pengembalian dana (refund) karena perjalanan tertunda atau dibatalkan akibat wabah virus corona.

Namun, tak semuanya mengembalikan berupa uang tunai. Ada juga yang memberikan refund dalam bentuk voucher travel yang bisa ditukar menjadi tiket penerbangan.

Kenapa tidak semua refund dibayarkan dengan uang tunai?

Chief Marketing Officer & Co-Founder tiket.com Gaery Undarsa menjelaskan, semua tergantung pada regulasi tiap maskapai yang bersangkutan. Ada yang tetap mengembalikan dalam bentuk uang, ada juga yang memberikan voucher.

"Maskapai ada yang mengubah ke sistem voucher untuk dipakai di kemudian hari sejumlah nilai tersebut," kata Gaery dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.

Baca juga: Refund tiket? Begini cara agar lebih cepat ditangani

Baca juga: Konsumen ramai-ramai ubah tiket perjalanan, refund tiket mudik


Keputusan seperti itu tak terhindarkan karena maskapai penerbangan membutuhkan biaya operasional sehingga tidak bisa sepenuhnya mengembalikan dalam bentuk uang.

Kendati demikian, mengubah sistem refund tak melulu berujung kekecewaan. Gaery mengatakan ada juga konsumen yang lebih memilih dapat voucher ketimbang dananya dikembalikan namun tak utuh 100 persen.

"Ini case by case basis," katanya.

Karantina wilayah dan pembatasan sosial membuat industri wisata terpukul, termasuk maskapai penerbangan.

Konsumen bertubi-tubi mengajukan pengembalian dana atau mengubah rencana perjalanan karena situasi tak memungkinkan untuk bepergian.

tiket.com mencatat kenaikan permintaan refund dan reschedule hingga 10 kali lipat. Permintaan itu mereka tangani dengan menambah personel layanan konsumen.

Dari dua pilihan tersebut, konsumen lebih cenderung memilih untuk membatalkan perjalanan ketimbang memundurkan jadwal di kemudian hari.

"Mostly refund, namun jumlahnya (persentase) mirip," kata dia.

Baca juga: Usai pandemi, "staycation" diprediksi jadi pilihan utama berlibur

Baca juga: Penjualan anjlok paksa Tiket.com aktifkan "survival mode"

Baca juga: Taman bermain Universal Studios ditutup hingga akhir Mei

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020