"Sudah bisa di-tracing'," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Jumat.
Sebanyak 38 penumpang KM Kelud dari Jakarta turun di Batam. Otoritas kesehatan meminta seluruh penumpang untuk segera melapor untuk ikut pemeriksaan rapid test, untuk memastikan tidak terpapar virus corona.
Didi menyatakan, berdasarkan penelusuran, 38 orang penumpang KM Kelud, berada di beberapa kecamatan kota setempat.
Baca juga: 14 awak KM Kelud positif COVID-19
Baca juga: Pelni: 39 ABK di Pulau Galang dalam kondisi stabil
Sementara itu, dari 40 orang ABK KM Kelud yang kini dikarantina di Pulau Galang, 14 di antaranya sudah dinyatakan positif COVID-19, seorang negatif, dan 25 lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan.
Didi menegaskan, dengan hasil 14 orang positif, maka petugas akan memisahkan tempat karantina, dengan seorang yang negatif dan 25 orang lain yang masih menunggu hasil swab.
"ABK yang 14 ini dipisahkan dari yang lain. ABK yang swabnya belum keluar, dipisahkan dengan yang sudah keluar," kata dia.
Ia mengatakan berdasarkan kebijakan, maka data ABK KM Kelud yang positif COVID-19 tidak masuk dalam daftar pasien positif COVID-19 Kota Batam.
"Untuk crew Kelud, tidak masuk kasus Kota Batam, karena mereka bukan penduduk Batam dan tertular bukan di Batam," kata Didi.
Baca juga: ABK positif COVID-19, KM Kelud berhenti beroperasi dua minggu
Baca juga: KM Kelud yang bawa ABK positif COVID-19 tiba di Pelabuhan Belawan
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep yang menyatakan semestinya pasien positif COVID-19 dari ABK tidak masuk laporan Batam.
"Karena akan membuat bias kondisi sesungguhnya. Kalau datanya dimasukkan, maka kasus positif di Batam akan menjadi 3 kali lebih besar dari kondisi sesungguhnya," kata dia.
Baca juga: 39 ABK KM Kelud dikarantina di RS Galang
Baca juga: PDP negatif COVID-19 di Batam meninggal
Baca juga: 3 anggota Polri di Batam positif COVID-19
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020