Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Hong Kong menggandeng Santri Milenial Center (Simac) menggalang bantuan untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak pandemi COVID-19.Kegiatan penyaluran ini dilakukan tidak hanya di Tangerang, namun juga di Malang, Ponorogo, Kebumen, dan Semarang.
Rais Syuriyah PCINU Hong Kong yang juga CEO Kopi Abah Group Nur Rohman dalam pernyataannya, Kamis, mengatakan pihaknya menggandeng Simac berinisiatif melakukan gerakan penggalangan dana untuk membantu warga dan UMKM terdampak wabah corona.
"Kami sadar banyak warga yang terdampak, sehingga inisiatif bantuan ini muncul. Kami melakukan penggalangan dana guna membantu saudara-saudara kami di Indonesia, terutama UMKM dan jamaah nahdliyin yang khususnya terkena dampak langsung secara sosial," katanya.
Baca juga: NU siapkan lumbung ketahanan pangan di 31 kecamatan Surabaya
Kegiatan penyaluran ini dilakukan tidak hanya di Tangerang, namun juga di Malang, Ponorogo, Kebumen, dan Semarang.
Sebagai penyaluran bantuan di Indonesia, PCINU Hong Kong menggandeng Simac yang memiliki jaringan UMKM serta program-program pemberdayaan umat.
Ketua Dewan Pembina Simac, Syauqi Ma'ruf Amin menyambut baik inisiatif dari PCINU Hong Kong atas kepedulian dan gerakan tersebut.
Baca juga: 11,9 juta debitur KUR dipastikan bebas bayar pokok angsuran 6 bulan
"Kami menyambut baik langkah ini yang telah peduli terhadap kondisi saudara-saudaranya di Tanah Air. Semoga kegiatan positif ini juga menjadi inspirasi jaringan masyarakat lain untuk saling gotong royong menghadapi wabah corona," kata Syauqi.
Ia berharap hal ini menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat terutama yang berada di dalam negeri.
“Karena saudara kita yang jauh di Hong Kong saja peduli dengan keadaan di Indonesia. Bagaimana saudara, mari kita saling bantu dan gotong royong," ajaknya.
Baca juga: NU Malaysia distribusi bahan makanan ke PMI
Wabah COVID-19 mengakibatkan dampak ekonomi dan sosial di banyak daerah, di Tangerang, Banten, misalnya banyak masyarakat yang harus dirumahkan akibat bencana ini karena produksi dan fasilitas distribusi tidak berjalan normal, bahkan sebagian sudah tutup.
Hal itu juga yang dialami Han, pemuda asal Kecamatan Rajeg yang sehari-harinya beraktivitas sebagai barista Kopi Abah di Bandara Soekarno-Hatta.
"Saya biasa menjalankan aktivitas sebagai barista kedai Kopi Abah di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, tempat pemberangkatan haji dan umrah. Sejak haji dan umrah ditiadakan, kedai kami tutup," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020