Lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan mengaku tetap menjalani latihan seperti biasanya meski dirinya pada saat yang sama juga menunaikan ibadah wajib puasa di bulan Ramadan.Latihan masih normal seperti biasa
"Latihan masih normal seperti biasa," ungkap Eko saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Dengan adanya penundaan Olimpiade 2020 Tokyo dan PON Papua selama setahun, peraih medali perak Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu mengungkapkan, pola latihan akan lebih ringan daripada biasanya.
Baca juga: Penundaan Olimpiade Tokyo jadi keputusan bersejarah
Baca juga: PB PABBSI berharap pelatnas bisa tetap dilanjutkan
Beban yang diangkat pun tidak akan seberat biasanya. Eko yang tengah berusaha meningkatkan total angkatannya dari 306 kg menjadi 310 kg itu mengatakan porsi beban kali ini cukup dilakukan 80 persen saja.
"Latihannya gak seberat biasanya. Paling sekitar 80 persen saja bebannya sambil maintain gerakan tekniknya. Selebihnya lebih fokus latihan penguatan otot dan latihan strength-nya saja," ujar peraih medali emas Asian Games 2018 itu.
Baca juga: Eko Yuli tetap latihan rutin di tengah pandemi COVID 19
Di saat sebagian cabang olahraga lain memilih meliburkan sementara kegiatan pelatnas akibat kondisi pandemi yang kian mengkhawatirkan, angkat besi masih tetap rutin menjalani jadwal latihan yang ketat seperti biasanya, yakni lima hari dalam sepekan yang dilakukan pada pagi dan sore hari di Mess Kwini, Jakarta Pusat.
Penundaan Olimpiade 2020 Tokyo juga sama sekali tak menghentikan para lifter nasional untuk terus berlatih. Apalagi PB PABBSI juga menargetkan untuk menambah perwakilannya ke pesta olahraga empat tahunan tersebut yang penyelenggaraannya diundur ke Juli tahun depan.
Baca juga: PB PABBSI harap lifter junior dampingi Eko Yuli di Olimpiade 2020
Baca juga: Windy Cantika ditargetkan tampil di Olimpiade 2020 Tokyo
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020