• Beranda
  • Berita
  • 771 Sakti Peksos terjun tangani keluarga terdampak COVID-19

771 Sakti Peksos terjun tangani keluarga terdampak COVID-19

28 April 2020 09:54 WIB
771 Sakti Peksos terjun tangani keluarga terdampak COVID-19
Warga terdampak COVID-19 di Kota Dumai menerima bantuan paket sembako yang disalurkan lewat kantor kelurahan, di Dumai, Riau, Selasa (21/4/2020). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/hp.

Peksos supervisor juga turun untuk memastikan pengasuhan alternatif

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan hingga saat ini sebanyak 771 Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) diterjunkan untuk menangani berbagai permasalahan sosial di masyarakat akibat dampak COVID-19.

"Selain Sakti Peksos, Peksos supervisor juga turun untuk memastikan pengasuhan alternatif bagi anak yang orangtuanya terpapar COVID-19," kata Harry di Jakarta, Selasa.

Dia mencontohkan seperti kasus satu keluarga terdampak COVID-19 dengan lima orang anak yang salah satunya merupakan anak disabilitas di Kota Batam.

Sejak mewabahnya virus corona jenis baru di Indonesia, Ason Sopian yang menjadi kepala keluarga yang tadinya bekerja di bengkel sekarang tidak bekerja lagi dan sudah sakit-sakitan.

Keluarga ini juga kemudian viral di sosial media ketika Ason Sopian menjual telepon selulernya yang rusak berkeliling ke rumah-rumah warga dan menawarkan dengan harga Rp10 ribu demi dapat membeli beras.

Baca juga: Pendistribusian bansos COVID-19 ikut dibantu BLBI Abiyoso Kemensos

Baca juga: Kemensos salurkan bantuan bagi disabilitas-lansia terdampak COVID-19


Lebih lanjut Harry mengatakan, terkait kasus keluarga Ason tersebut, Peksos bersama tim Rehsos Dinas Sosial Kota Batam memberikan bantuan berupa sembako dan akan bekerja sama dengan Forda LKSA Batam untuk membantu pendidikan anak dan memasukkan kelima anak tersebut menjadi dampingan luar lembaga.

Kasus lainnya yang juga ditangani Peksos yaitu anak terlantar di Jakarta Timur karena ibunya berstatus positif COVID-19 dan dirawat di salah satu rumah sakti, serta bapaknya yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) di RS Darurat Wisma Atlet.

Menurut Harry, respon yang dilakukan Peksos antara lain memberikan bantuan sosial dan berbagai kebutuhan lainnya serta menghubungkan anak dengan pihak Puskesmas Cipayung untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan.

Begitu pula dengan kasus terkait anak disabilitas yang positif COVID-19 yang ditolak dirawat di RSD Wisma Atlet dengan alasan tidak bisa melakukan isolasi mandiri dan tidak ada tenaga pendamping.

Kemensos menyiapkan bantuan secara bertahap bagi tiga anak disabilitas netra ganda di Panti Rawinala di Jakarta yang terdampak COVID-19 sebagai upaya penanggulangan.

Bantuan masing-masing diberikan sebesar Rp1 juta selama 14 hari untuk ketiga anak karena pihak yayasan kesulitan untuk menyediakan tenaga pendamping beserta peralatan APD (Alat Pelindung Diri).

Ketiga anak itu selanjutnya dirawat di satu tempat yang sama di ruangan asrama namun terpisah dengan anak-anak lainnya. Setiap hari ada dokter Puskesmas Batu Ampar yang datang untuk memeriksa kondisi mereka.

Baca juga: Kemensos berikan pendampingan untuk Andini

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020