Kegiatan yang digelar sejak 4 Mei hingga 9 Mei 2020 itu menggunakan fasilitas teknologi pertemuan virtual dan telah diikuti oleh sekitar 160 anak muda.
"Ancaman penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda inilah yang menjadi semangat bagi BNN untuk memberikan ruang bagi anak muda agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba," ujar Deputi Pencegahan BNN Irjen Pol dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Baca juga: BNN-Bea Cukai gagalkan penyelundupan 32 kg sabu-sabu dari Malaysia
Anjan yang juga mengisi sesi khusus konten digital antinarkoba yang diusung dalam alamat rean.id itu mengingatkan kepada generasi muda mengenai bahaya peredaran narkoba melalui dunia maya atau digital.
Menurut dia, generasi muda harus memahami pola peredaran narkoba di dunia maya. Selain itu, mereka juga perlu mengetahui bahaya yang mengintai dengan adanya peredaran narkoba tersebut.
"Anak muda harus paham betul pola peredaran dan bahayanya," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, dijelaskan pula mengenai platform digital rean.id, yang merupakan bagian dari upaya BNN dalam mengambil ruang bagi kalangan anak muda untuk berkarya.
BNN, melalui rean.id, menempatkan generasi muda sebagai aktor utama dalam membangun bangsa, dengan memanfaatkan kemampuan serta berbagai ide cemerlang yang mereka miliki.
Platform digital yang baru diluncurkan pada bulan Oktober 2019 itu dinilai telah banyak dimanfaatkan oleh anak muda, termasuk para peserta pesantren kilat digital, dengan mengunggah berbagai macam konten.
Penyampaian materi dalam platform tersebut juga dinilai cukup sistematis dan lugas, serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Baca juga: Roy Kiyoshi ditangkap diduga terkait narkoba
Dalam kegiatan pesantren kilat digital itu, panitia dari Sobat Cyber Indonesia memberikan tugas kepada peserta untuk membuat konten yang nantinya diunggah dalam laman rean.id.
Dengan adanya platform digital rean.id, diharapkan generasi muda yang mengikuti pesantren kilat digital tersebut mampu berekspresi, berkontribusi dan menghasilkan berbagai karya positif yang jauh dari narkoba.
BNN juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan meluncurkan platform bernama “Rumah Edukasi”. Platform tersebut bertujuan sebagai media pencegahan penggunaan narkoba dan obat atau bahan berbahaya lainnya.
Program Rumah Edukasi antinarkoba itu akan mencakup tiga hal, yakni media informasi, media edukasi, dan sumber informasi dan edukasi.
Media informasi diperuntukkan bagi remaja untuk berjejaring, belajar, berbagi cerita dan inspirasi. Sedangkan media edukasi untuk remaja yang mampu mengekspresikan karya, menggali potensi, membangun kepercayaan diri guna memperkuat citra remaja, adapun sumber informasi dan edukasi di fokuskan untuk remaja yang membuat konten yang berliterasi di bidang pencegahan narkoba.
Adapun visi dan misi Rumah Edukasi yakni melibatkan generasi milenial sebagai aktor utama dalam setiap kegiatan, mengunggah seluruh aktivitas "drug free exhibition day" dan hasil karyanya dalam Rumah Edukasi Narkoba, serta menyediakan ruang bagi remaja untuk mengakses informasi dan edukasi bidang pencegahan melalui konten dan literatur digital.
Diharapkan, terjalin hubungan 'KITABISACEGAH' dengan remaja yang terlibat langsung dalam proses produksi konten pencegahan, tersedianya media bagi remaja untuk berekspresi dalam pencegahan narkoba, terbentuk jati diri remaja sebagai role model pencegahan narkoba, serta terbangunnya literasi informasi dan edukasi pencegahan narkoba bagi remaja.
Baca juga: Sahabat sebut Roy Kiyoshi konsumsi obat tidur sejak WFH
Baca juga: BNN grebek tempat pembuatan sabu dikendalikan napi
Baca juga: BNN: Penyelundupan narkoba bergeser ke ibu kota baru
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020