Kapal kargo berbendera Singapura MV Asia Pearl IV kandas di sekitar perairan Pulau Mendanau Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan dugaan sementara kemungkinan terjadinya "human error".Kondisi saat ini kapal kandas di sekitar perairan Pulau Mendanau kapal diketahui mengangkut gula pasir sebanyak 30.000 metric ton
"Kondisi saat ini kapal kandas di sekitar perairan Pulau Mendanau kapal diketahui mengangkut gula pasir sebanyak 30.000 metric ton," kata Petugas Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli, KSOP Kelas IV Tanjung Pandan, Fadli di Tanjung Pandan, Senin.
Baca juga: Dua kapal kargo kandas di perairan Batam
Menurut dia, kapal MV Asia Pearl IV GT 22.402 berangkat dari Sriracha, Thailand menuju Pelabuhan Merak Banten dengan muatan berupa gula pasir dan kandas di perairan Pulau Mendanau Belitung di koordinat 02° 38 '079'- 14' 96" E pada 2 Mei lalu
Fadli menambahkan, sebanyak 24 ABK kapal tersebut kini kondisinya dalam keadaan sehat dan stabil dan tetap berada di atas kapal, setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat.
"Kondisinya baik dan stabil di sana juga memang sudah ada dua kapal yang telah disiagakan di sana," katanya.
Disampaikan dia, saat ini kapal tersebut masih berada di lokasi kejadian untuk dilakukan pengurusan perizinannya kemudian penyelamatan dan evakuasi, kondisi kapal juga diketahui tidak mengalami kebocoran muatan.
"Kondisi kapalnya masih bagus tidak ada kemiringan dan stabil belum ditemukan adanya kebocoran muatan," ujarnya.
Ia memastikan, kandasnya kapal tersebut tidak akan mengganggu lalu lintas pelayaran baik keluar maupun masuknya kapal menuju pelabuhan tersebut.
"Memang tidak mengganggu jadi kan kalau dilihat di peta memang di situ ada karang jadi tidak mengganggu lalu lintas kapal lain," katanya.
Baca juga: Kapal kargo tenggelam di perairan Manokwari, satu kru hilang
Baca juga: Hentikan penyebaran corona, Nigeria berlakukan batasan kapal kargo
Baca juga: Babel periksa kesehatan awak kapal kargo asing
Pewarta: Kasmono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020