PT Freeport Indonesia telah mendatangkan dua alat PCR untuk pemeriksaan kasus COVID-19 yang direncanakan akan diujicobakan pada Rabu (13/5) mendatang.Pemkab Mimika per harinya kami bisa memeriksa sekitar 400 sampel swab
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Senin, mengatakan dua alat PCR tersebut didatangkan oleh Freeport langsung dari Korea Selatan. Masing-masing berkapasitas bisa memeriksa 100 sampel swab per hari.
"Kami mendapat laporan dari manajemen PT Freeport bahwa peralatan tersebut akan segera diujicobakan mulai Rabu mendatang. Saat ini peralatan tersebut ditempatkan di Klinik Kuala Kencana. Selain peralatan pemeriksaan PCR, PT Freeport juga mendatangkan tenaga medis dan tenaga yang membuat laboratorium sebab untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 ini standar yang ditetapkan oleh Kemenkes minimal laboratorium level dua," kata John.
John menyebut untuk dapat mengoperasikan laboratorium sekaligus peralatan PCR untuk pemeriksaan COVID-19 itu, Pemkab Mimika dan PT Freeport masih menunggu perizinan dari pihak Kemenkes.
Selain PT Freeport, Pemkab Mimika juga mengajukan usulan untuk melakukan pemeriksaan PCR kasus COVID-19 dengan peralatan yang sudah tersedia di RSUD Mimika.
Baca juga: Presiden minta alat PCR COVID-19 buatan lokal segera diproduksi massal
Baca juga: Alat PCR dan tes cepat non-PCR untuk COVID-19 masih diuji validasi
"Pemda Mimika sebetulnya sudah punya peralatan dari dulu sebanyak dua unit, jadi tidak dibeli baru. Selama ini digunakan untuk pemeriksaan TB dan malaria. Untuk bisa memeriksa COVID-19 tinggal menyediakan cartridge dan reagen," jelas John.
Jika nanti perizinan dari Kemenkes sudah turun maka peralatan PCR milik PT Freeport maupun milik Pemkab Mimika tersebut sudah bisa digunakan untuk memeriksa sampel swab pasien yang ditengarai terpapar COVID-19.
"Dengan kapasitas 200 sampel swab yang bisa diperiksa oleh peralatan PCR PT Freeport maupun 200 sampel swab yang bisa diperiksa oleh peralatan PCR Pemkab Mimika per harinya kami bisa memeriksa sekitar 400 sampel swab. Tentu ini sangat membantu agar kami di Mimika bisa melakukan pemeriksaan swab sebanyak-banyaknya semua orang yang terindikasi telah terinfeksi COVID-19," ujarnya.
Mantan Kadis Perhubungan dan Kominfo Mimika itu menambahkan semakin banyak orang yang menjalani pemeriksaan swab dengan peralatan PCR maka akan jauh lebih bagus dalam upaya menemukan, mencegah dan mengendalikan kasus COVID-19 di Mimika mengingat penularan kasus COVID-19 di wilayah itu sudah terjadi transmisi lokal.
Langkah tersebut juga dinilai sangat penting untuk mempercepat upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 di Mimika sehingga orang-orang yang terkonfirmasi positif melalui hasil pemeriksaan menggunakan peralatan PCR segera dilakukan karantina dan perawatan, sementara warga lain yang sehat bisa melakukan aktivitas kembali secara normal.
"Target kami semua orang yang terindikasi terinfeksi langsung diswab. Tentu mereka yang hasil swabnya positif akan dikarantina sehingga penularan wabah ini bisa dihentikan dan orang-orang lain yang sehat bisa melakukan aktivitas kembali seperti semula. Kami juga mendengar manajamen PT Freeport berencana untuk melakukan test swab kepada seluruh karyawannya," jelas John.
Hingga saat ini Kabupaten Mimika masih mengirim sampel spesimen swab pasien terduga terpapar COVID-19 maupun pasien yang sudah positif terpapar COVID-19 ke Laboratorium Badan Litbangkes Provinsi Papua di Jayapura.
Mengingat Laboratorium Badan Litbangkes Provinsi Papua di Jayapura menerima ribuan sampel spesimen swab dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua, bahkan juga dari beberapa daerah di Provinsi Papua Barat maka pengumuman konfirmasi atas hasil pemeriksaan tersebut membutuhkan waktu cukup lama hingga berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Saat ini, Kabupaten Mimika merupakan daerah dengan jumlah temuan kasus COVID-19 tertinggi di Provinsi Papua yaitu dengan total kasus positif sebanyak 110 kasus.
Dari 110 kasus itu, sebanyak 17 pasien sudah dinyatakan sembuh, tiga pasien sudah meninggal dunia, sementara yang menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit sebanyak 90 pasien.
Baca juga: Erick: Sebanyak 50 ribu alat PCR COVID-19 diproduksi pekan kedua Mei
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020