Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa penurunan impor bahan baku dan penolong perlu diwaspadai karena akan memengaruhi sektor industri, perdagangan, dan investasi.dampaknya ke sektor industri, perdagangan dan investasi cukup besar
"Satu hal yang harus tetap kita waspadai adalah penurunan impor bahan baku dan penurunan impor barang modal perlu kita cermati dari waktu ke waktu karena dampaknya ke sektor industri, perdagangan dan investasi cukup besar," ujar Suhariyanto saat konferensi video di Jakarta, Jumat.
Suhariyanto memaparkan selama April 2020, nilai impor barang konsumsi turun 4,03 persen atau 51 juta dolar AS. Kemudian, impor bahan baku/penolong mengalami penurunan 9,00 persen atau senilai 925 juta dolar AS. Sementara nilai impor barang modal meningkat 9,00 persen atau 162,1 juta dolar AS.
Selama Januari-April 2020, nilai impor ketiga golongan penggunaan barang ekonomi mengalami penurunan 7,78 persen atau 4,3 miliar dolar AS jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan terjadi pada golongan barang konsumsi sebesar 80 juta dolar AS atau 0,2 persen, bahan baku/penolong 3,0 miliar dolar AS atau 7,30 persen, dan barang modal 1,2 miliar dolar AS atau 14,12 persen.
Baca juga: Erick Thohir sedih mayoritas bahan baku obat dan alkes masih impor
Baca juga: Pengamat: Impor barang modal turun, ekonomi berpotensi melambat
Baca juga: Dampak corona, pengusaha minta kemudahan impor bahan baku dan penolong
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020