• Beranda
  • Berita
  • Kediri bangun kampung tangguh cegah penyebaran COVID-19

Kediri bangun kampung tangguh cegah penyebaran COVID-19

25 Mei 2020 22:49 WIB
Kediri bangun kampung tangguh cegah penyebaran COVID-19
Jajaran Kepolisian Resor Kota Kediri, mempersiapkan delapan percontohan kampung tangguh sebagai upaya pencegahan dini penyebaran COVID-19, di Kabupaten Kediri dan Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (25/5/2020). ANTARA/Handout/aa.

Partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan dalam pelaksanaan kampung tangguh

Jajaran Kepolisian Resor Kota Kediri, Jawa Timur, dengan Pemerintah Kota Kediri, Pemkab Kediri serta Kodim 0809 Kediri, membentuk kampung tangguh sebagai upaya pencegahan dini penyebaran COVID-19.

"Pembentukan kampung tangguh sebagai salah satu bentuk upaya melakukan pencegahan dini, memutus rantai penyebaran COVID-19. Adapun daerah yang menjadi percontohan yakni delapan kecamatan yang ada di wilayah hukum Polres Kota Kediri," kata Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana di Kediri, Senin.

Ia mengungkapkan, delapan daerah itu tiga di Kota Kediri yakni Kelurahan Manisrenggo di Kecamatan Kota Kediri, Kelurahan Betet di Kecamatan Pesantren, dan Kelurahan Mojoroto di Kecamatan Mojoroto.

Sedangkan di wilayah Kabupaten Kediri antara lain di Desa Ponggok di Kecamatan Mojo, Desa Kanyoran di Kecamatan Semen, Desa Parang di Kecamatan Banyakan, Desa Wonoasri di Kecamatan Grogol dan Desa Kerep di Kecamatan Tarokan.

Baca juga: Surabaya siapkan Kampung Tangguh cegah penyebaran COVID-19
Baca juga: Pemprov Jatim gandeng TNI-Polri terapkan kampung tangguh di Surabaya


Kapolresta menambahkan, kampung tangguh tersebut dimaksudkan untuk memberdayakan potensi yang ada di setiap daerah tersebut untuk dapat melakukan kesiapan tindakan awal terkait dengan upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Termasuk tindakan awal apabila ditemukan warga yang terkonfirmasi positif sampai dengan pengurusan dan pemakaman jenazah," ujar dia.

Ia menambahkan, dalam pembentukan tersebut terdapat tiga hal yang menjadi prioritas yakni ketahanan pangan/ekonomi, ketahanan medis dan ketahanan lingkungan (keamanan).

Untuk ketahanan pangan meliputi ketersediaan bahan pokok yang dilihat dari pasokan di lumbung padi dan suplay maupun sumbangan dari masyarakat. Mereka juga mampu budi daya pangan.

Sedangkan ketahanan medis meliputi siapnya tenaga medis, peralatan medis dan obat-obatan terkait COVID-19. Selain itu kampung tangguh juga memiliki tempat isolasi dan observasi.

Sementara itu, ketahanan lingkungan, dimana dalam mendorong untuk peningkatan kegiatan Poskamling di masing-masing kampung tangguh serta dibuatnya SOP terkait keamanan kampung tangguh seperti SOP keluar masuk warga, buku mutasi perjalanan warga, buku jaga dan buku tamu.

Baca juga: Kampung Tangguh Bencana di Yogyakarta menjadi Kampung Tangguh COVID-19
Baca juga: Kampung Tangguh Bencana di Yogyakarta dilatih membuat disinfektan


Kapolresta menjelaskan, pihaknya dengan instansi terkait juga sudah menyiapkan program kegiatan dalam kampung tangguh dimana unsur kesehatan meliputi penerapan kawasan physical distancing, pelatihan penanganan COVID-19 hingga pelatihan pemakaman.

Untuk program ekonomi dengan mengecek lumbung pangan dan mendorong budi daya di permukiman warga. Untuk kamtibmas selain siskamling juga membentuk community policing.

Untuk unsur psikologi mengadakan konseling, unsur sosial budaya dengan mencoba menerapkan hari bersedekah maupun olahraga.

Selain itu, unsur informasi membentuk posko COVID-19 dan unsur spiritual dengan pembinaan spiritual oleh tokoh agama.

"Konsep dalam kampung tangguh ini adalah dimana masyarakat paham bagaimana mengantisipasi penyebaran COVID-19 dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan atau yang telah dipersiapkan," kata Kapolresta.

Dalam kampung tangguh ini, lanjut dia aktivitas masyarakat dapat terekam/terdata serta terpantau sehingga apabila ada warga yang terkonfirmasi positif dengan mudah akan diketahui warga tersebut tinggal dan kemana saja warga tersebut keluar/beraktivitas.

Proses pembentukan kampung tangguh itu kini juga sudah mulai berjalan. Masyarakat juga sangat antusias ikut, demi mencegah penyebaran COVID-19 di daerah mereka. Saat ikut pelatihan, mereka semangat mendengarkan materi yang disampaikan oleh instruktur.

"Pembentukan kampung tangguh ini masih banyak yang harus disempurnakan. Partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan dalam pelaksanaan kampung tangguh tersebut, koordinasi antarlembaga serta instansi terkait sangat diperlukan," kata Kapolresta. 

Baca juga: Pemkot Surabaya bentuk "Kampung Wani Jogo Suroboyo"
Baca juga: Mewaspadai COVID-19 usai Lebaran
Baca juga: Doni Monardo: Warga wajib ikuti tes COVID-19 sebelum bepergian

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020