Pemerintah Kota Surabaya menyebut penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19 di salah satu kawasan zona merah paling berisiko tepatnya di Kedung Baruk, Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur, berhasil dihentikan.Hasilnya beberapa kawasan mengalami penurunan, seperti halnya di Kedung Baruk itu
"Saya terus lihat data, apakah perlu dilakukan tes cepat atau swab. Hasilnya beberapa kawasan mengalami penurunan, seperti halnya di Kedung Baruk itu," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Selasa.
Baca juga: Risma ajak warga Surabaya disiplin melaksanakan protokol COVID-19
Menurut Risma, ada ratusan warga di Kedung Baruk yang semula dinyatakan reaktif berdasarkan hasil tes cepat, namun setelah dilakukan tes swab hasilnya negatif.
Diketahui ratusan warga Kedung Baruk sempat menjalani tes cepat karena ada sejumlah warga setempat yang merupakan karyawan Pabrik Rokok Sampoerna dinyatakan positif COVID-19.
"Mulai menurun, makanya mata rantai sudah diputus," ujarnya.
Baca juga: 179 kamar di Asrama Haji Surabaya ditempati warga terpapar COVID-19
Risma mengatakan warga di Kedung Baruk sekarang ini tinggal menjaga disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya sedang membuat data peta daerah mana yang perlu dilakukan tes swab secara massal sambil menunggu bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang tengah meluncur ke Surabaya dua hari ke depan ini.
Baca juga: PSBB III di Surabaya diharapkan mampu kendalikan penyebaran COVID-19
Baca juga: Pemkot Surabaya bentuk "Kampung Wani Jogo Suroboyo"
"Peta swab kita buka nanti setelah bantuan alat tes swab dari BNPB datang," katanya.
Diketahui berdasarkan laman lawancovid-19.surabaya.go.id menyebut tidak ada kasus baru COVID-19 di kawasan Kedung Baruk. Seperti halnya jumlah warga yang positif COVID-19 di Kedung Baruk pada 23 Mei sebanyak 71 orang, 24 Mei sebanyak 72 orang dan 25 Mei tetap di angka 72 orang.
Sedangkan secara keseluruhan warga yang positif COVID-19 di Surabaya pada Selasa ini mencapai 2.095 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 2.597 orang dan orang dalam pemantauan sebanyak 3.460 orang.
Baca juga: Surabaya siapkan Kampung Tangguh cegah penyebaran COVID-19
Baca juga: Wakil Wali Kota Surabaya akan gelar halalbihalal secara virtual
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020