"Tinggal nunggu hasil saja, semalam diperiksa tenggorokan saja dengan pemeriksaan swab test itu," kata Febri, seorang pendatang yang terjaring tak memiliki SIKM saat ditemui di GOR KONI, Rabu.
Febri mengaku tidak menyiapkan SIKM setelah membeli tiket menuju Jakarta sehingga ia menyetujui mengikuti karantina di fasilitas milik Pemkot Jakarta Pusat.
"Saya ini tidak mudik, tapi saya balik ke DKI Jakarta karena saya bekerja sebagai tenaga didik di SMK di Jakarta Pusat. Ini rksiko yang harus dijalani karena memang sudah aturannya seperti ini dan saja setuju dikarantina," kata Febri.
Sementara itu, Arif, pendatang lainnya yang menjalani karantina di Gedung KONI mengatakan alasannya tidak memiliki SIKM karena permintaannya ditolak oleh pengelola SIKM.
"Tanggal 25 Mei 2020 saya mengajukan surat pembuatan SIKM melalui website, tapi hasilnya baru keluar tanggal 26 Mei 2020 dan ditolak dengan keterangan scan KTP tidak ada, itu sekitar pukul 14.30 WIB. Sedangkan saya berangkat sudah dari pukul 13.00 WIB. Ya sudahlah mau bagaimana lagi," kata Arif.
Baca juga: Dua pendatang asal Surabaya dikarantina
Baca juga: Pemkot Jakpus pulangkan satu pendatang tanpa SIKM
Keduanya saat ini masih tinggal di Gedung KONI menjalani karantinanya sembari menunggu hasil "swab test".
Nantinya jika didapatkan hasil negatif keduanya akan diperbolehkan pulang dengan catatan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sesuai dengan aturan Pergub DKI 47/2020 tentang Pembatasan Keluar Masuk Provinsi DKI Jakarta dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19.
Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengkonfirmasi pada Selasa (26/5) malam terdapat 5 orang yang menghuni sementara Gedung KONI karena terjaring operasi SIKM di Stasiun Gambir.
"Iya ada lima orang yang tidak punya SIKM," kata Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara saat dikonfirmasi.
Kelima orang tersebut berasal dari kereta dengan jadwal kedatangan pukul 18.45 WIB yang berasal dari Surabaya.
Pada pagi tadi, tercatat 3 orang sudah keluar dari fasilitas karantina oendatang Gedung KONI karena satu orang memutuskan kembali ke domisili asalnya.
Sedangkan dua orang lagi memiliki penanggung jawab dari tempatnya bekerja di Tangerang Selatan.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020